Sumur Zamzam, Mukjizat Abadi dalam Islam (2-Habis)
Sumur Zamzam, Mukjizat Abadi dalam Islam
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Di masa lalu, air biasanya dibotolkan secara manual dalam berbagai ukuran wadah, dan tanpa mengikuti proses pembotolan resmi. Sehingga, menghasilkan pencemaran air yang tidak diinginkan.
Namun, dengan proyek baru ini, ada dua ukuran utama wadah resmi, yakni 5 dan 10 liter. Dalam langkah pengemasannya, air tersebut diolah, dimasukkan dalam botol, disimpan, dan didistribusikan secara efisien.
Sebelum akhir perjalanan Haji atau Umrah, pengunjung biasanya memastikan untuk mendapatkan satu atau dua botol air Zamzam sebelum mereka pergi ke tanah air masing-masing. Namun pada tahun-tahun sebelumnya, biasanya terjadi kekacauan dan antrian yang tidak terorganisir.
Saat ini, proyek pengembangan tersebut memungkinkan wadah air untuk didistribusikan kepada para jamaah di dalam bus atau di bandara untuk menghemat waktu dan mencegah kepadatan. Di dalam dua Masjid Suci pun (Masjid al-Haram dan Masjid Nabawi), air Zamzam disediakan dalam pendingin yang menjalani proses pembersihan dan pengisian setiap harinya.
Selanjutnya, ada pembelian online Air Zamzam yang merupakan bagian dari proyek Perusahaan Air Nasional. Pembelian Online ini dimulai setelah adanya penangguhan penjualan sebagai bagian dari tindakan pencegahan selama wabah Covid-19 melanda negara itu.
Kini, Air Zamzam didistribusikan melalui platform bisnis elektronik Saudi, HNAK, yang menawarkan layanan pengiriman ke rumah juga. Sementara itu, proses ekstraksi, pemompaan, dan pengawasan berkelanjutan terhadap penyimpanan dan jaringan pipa dicapai melalui teknologi serat optik dari jaringan Akuisisi Data dan Kontrol Pengawasan.
Dengan semua teknologi ini, kualitas mineral alami air Zamzam dipelihara dan dipertahankan sesuai penelitian yang dilakukan untuk menentukan metode pemompaan dan penyaringan yang paling cocok. Untuk mencegah semua karakteristik air Zamzam terpengaruh oleh kontaminasi alami eksternal, Pusat Studi dan Penelitian Zamzam telah menerapkan kontrol kualitas yang ketat.
Presiden pusat penelitian tersebut, Samer Showman, mengatakan agar dapat mengelola Sumur Zamzam secara berkelanjutan, mereka perlu memiliki pemahaman penuh tentang pengaturan lingkungan dan hidrogeologis dari sumur suci ini dan sumber-sumber air yang mencapainya, termasuk konduktor air di daerah tersebut. Mereka juga perlu melihat bagaimana air disimpan dan seberapa cepat air bergerak dan jenis mineral yang diekstraksi melalui perjalanannya di antara bebatuan untuk memahami apa yang menjadi ciri sidik jari air Zamzam.
"Kami telah menghubungkan model matematika dengan jaringan data curah hujan dan stasiun curah hujan di bagian akuifer yang berbeda untuk menentukan volume dan kuantitas air yang tepat yang dapat diekstraksi sepanjang tahun di Wadi Ibrahim," kata Showman, dilansir di Arab News, Sabtu (1/8).
Showman mengatakan, bahwa laboratorium khusus untuk air Zamzam di Makkah melacak dan menguji berbagai sampel air, yang dianalisis setiap pekan untuk menjaga kualitas air.