China Perkuat Rudal Hipersoniknya Agar Makin Garang
China berupaya agar bisa ciptakan rudal hipersonik yang lebih canggih dari DF-17
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --China kini tengah meningkatkan kemampuan rudal hipersonik miliknya. Awal Juni lalu media milik pemerintah China, Global Times, melaporkan institut sains China memecahkan rekor dalam program scramjet (supersonic combustion ramjet). Media China berspekulasi terobosan ini akan meningkatkan kemampuan Beijing mengembangkan rudal hipersonik.
Dengan demikian Negeri Tirai Bambu dapat menciptakan rudal yang lebih kuat dari rudal hipersonik mereka saat ini, DF-17. Rekor ini dipecahkan tim dari Institut Mekanik China yang berada di bawah Akademi Sains China.
Tim yang dipimpin oleh Fan Xuejun itu mengembangkan scramjet yang dapat terbang selama 600 detik di lokasi uji coba. Program militer yang berafiliasi dengan stasiun televisi China Central Television (CCTV), Weihutang, melaporkan scramjet ini memecahkan rekor sebelumnya yang dipecahkan X-15 Amerika Serikat (AS) yang dapat terbang selama 210 detik.
Scramjet sangat penting untuk rudal hipersonik agar dapat mencapai kecepatan suara. Weihutang melaporkan pengembangan teknologi ini sangat menantang karena materi yang dibutuhkan harus tahan panas dan mesin harus tetap dingin.
China pertama kali memamerkan DF-17 pada Perayaan Hari Militer 1 Oktober 2019 lalu. Para pakar pertahanan yakin rudal ini jenis hipersonik walaupun bentuknya aerodinamik.
Senjata hipersonik dikenal dengan kecepatannya yang luar biasa dan lintasan tembakan yang tak dapat diprediksi. Sistem pertahanan udara saat ini hampir tidak berguna untuk menghadapi rudal hipersonik.
Weihutang mengatakan DF-17 adalah jenis rudal hipersonik tenaga rudal penambah, artinya rudal menggunakan roket untuk terbang ke langit dan di angkasa didorong lagi dengan gelombang kejut yang dihasilkan penerbangan hipersoniknya sendiri. Tapi ada jenis senjata hipersonik lainnya yakni rudal jelajah hipersonik.
Jenis rudal hipersonik ini didorong scramjet yang membuatnya dapat terbang lebih jauh dan lintasannya lebih tidak bisa diprediksi. DF-17 adalah rudal jarak menengah dan penggunaan scramjet dapat membuat jangkauannya lebih jauh lima kali lipat. Maka rudal itu menjadi rudal interkontinental.