Tak Hanya di Indonesia, Siswa AS Sulit Akses Internet

Sekitar 3 juta siswa di seluruh AS tidak memiliki akses internet di rumah mereka.

Wihdan Hidayat / Republika
Ilustrasi siswa belajar di tepi jalan karena kesulitan sinyal internet. Sekitar 3 juta siswa di seluruh AS tidak memiliki akses internet di rumah mereka.
Rep: Muhyiddin Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, KENTUCKY -- Seorang keluarga Amerika Serikat (AS) yang tinggal di perdesaan, John Ross, khawatir tentang anak-anaknya untuk kembali bersekolah di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di Negara Bagian Kentucky. Sementara, anak-anaknya mustahil untuk mengerjakan tugas sekolah dari rumah karena tidak adanya internet. 

Baca Juga


“Mereka akan mengenyam pendidikan,” kata John dikutip dari AP News pada Ahad (16/8).

John Ross adalah ayah tiga anak yang tinggal di perdesaan Lee County, Kentucky, AS. Lee County merupakan kawasan perdesaan berpenduduk sekitar 7.000 orang di Pegunungan Appalachian. Di wilayah ini, sangat sulit bagi siswa untuk kembali ke ruang kelas mereka.

Seperti di tempat lain, para orang tua dan pejabat merasa prihatin tentang virus Covid-19. Namun, akses internet yang sangat terbatas di pedesaan tersebut akan membuat anak-anak dapat tertinggal jauh dalam pelajaran. 

Berdasarkan data dari Universitas Johns Hopkins, rata-rata kematian di Amerika Serikat akibat virus Covid-19 sekitar 1.000 kematian. Selama pandemi, negara itu telah memiliki lebih dari 5 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 167 ribu kematian.

Sementara itu, sekitar 3 juta siswa di seluruh AS tidak memiliki akses ke koneksi internet rumah. Menurut statistik Departemen Pendidikan Federal,  sepertiga rumah tangga dengan anak-anak usia sekolah tidak memiliki internet karena alasan biaya. Namun, di beberapa tempat pedesaan, koneksi yang andal bahkan tidak dapat diperoleh dengan harga berapa pun.

Berdasarkan analisis AP News, dari data sensus menunjukkan hampir setengah dari siswa yang bersekolah di sekolah umum di Lee County tidak memiliki akses akses internet berkecepatan tinggi di rumah. Banyak distrik telah berebut untuk menyiapkan alternatif, misalnya dengan membuat hot spot WiFi di tempat parkir sekolah dan area umum lainnya. Dua distrik terbesar Kentucky, di Louisville dan Lexington, telah memulai tahun ajaran secara online.  

Para siswa yang tidak memiliki akses internet di rumah, nantinya akan diberikan hot spot seluler. Gubernur Kentucky Andy Beshear mengatakan bahwa negara sedang menjajaki cara untuk memperluas akses internet di daerah yang sulit dijangkau.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler