Korban Dugaan Penembakan di Bandung Lapor Polisi
Polisi melakukan penyelidikan termasuk pra rekonstruksi agar alur peristiwa menjadi j
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Yoga Novan, pemuda asal Bandung yang menjadi korban dugaan penembakan orang tidak dikenal di sekitar Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Senin (24/8) malam, melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Pihak penyidik terus meningkatkan penyelidikan dalam kasus tersebut.
"Semalam sudah bikin laporan," ujar Kapolsek Coblong, Kompol Hendra Virmanto, Rabu (26/8). Pihaknya akan melanjutkan penyelidikan termasuk telah melakukan pra rekonstruksi agar alur peristiwa menjadi jelas.
"Kita melaksanakan penyelidikan, semalam juga kita laksanakan pra rekonstruksi," katanya. Menurutnya, pihaknya juga telah memeriksa seorang saksi yang bersama korban saat peristiwa tersebut terjadi.
Yoga melalui akun instagramnya menceritakan kronologis kejadian yang dialaminya. Menurutnya, sekitar pukul 23.00 WIB (24/8), dia bersama temannya hendak pulang dari angkringan di sekitar Dipatiukur. Namun setelah beranjak kurang lebih 20-30 meter dari lokasi dihadang oleh sepeda motor dan pengendaranya mengacungkan senjata pistol.
"Kurang lebih pada pukul 23.00 WIB di daerah Dipatiukur Bandung, pada malam itu, saya bersama teman saya Qataz baru berangkat dari usaha angkringan teman teman saya, belum jauh beranjak dari situ sekitar 20-30 meter," ujarnya.
"Kita berdua dihadang oleh laki-laki memakai motor N-max abu-abu dengan menodongkan pistol berwarna hitam/hand gun. Saya berhenti dan bertanya ada apa. Tiba-tiba temannya yang memakai beat hitam dan memakai baju merah maroon, datang menghampiri saya membawa senjata hand gun. DIa memukulkan pistolnya ke kepala saya hingga kepala saya benjol-benjol dan berdarah," katanya dikutip dari instastorynya.
Dia mengaku, berusaha melawan pengendara yang tidak dikenal tersebut. Dia pun berusaha menolong temannya yang ditodong pistol dengan memegang tangan pemegang pistol tersebut. Namun, salah satu pengendara lainnya menodongkan pistol dan menembak.
"Saat itu kita melawan keempatnya. Saat saya sedang berusaha membela diri, saya melihat teman Qataz sedang dipegangin oleh satu orang dan keningnya ditodong pucuk senjata, saya langsung lari menyelamatkan teman saya. Saya pegang tangan yang mau menembak, tapi sialnya teman yang satunya menembak saya saat saya lengah, tepat di bagian muka bawah mata dan pinggir hidung, jaraknya kurang dari 5 cm menyebabkan saya hilang kendali," katanya.