China Luncurkan Pesawat Luar Angkasa Eksperimental ke Orbit
Pesawat luar angkasa itu dapat digunakan kembali (reusable).
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China meluncurkan pesawat ruang angkasa eksperimental yang dapat digunakan kembali (reusable) ke orbit, Jumat (4/9). Sebuah laporan dari media pemerintah China, Xinhua, mengatakan peluncuran itu berhasil dan roket Long March 2F mengirim pesawat ruang angkasa ke orbit dari Pusat Peluncuran Satelit Jiquan di Gurun Gobi.
Namun, mereka tidak memberikan informasi tentang waktu peluncuran yang tepat atau teknologi apa yang akan digunakan pesawat ruang angkasa itu. “Setelah periode operasi orbit, pesawat ruang angkasa itu akan kembali ke lokasi pendaratan yang dijadwalkan di China. Itu akan menguji teknologi yang dapat digunakan kembali selama penerbangannya, memberikan dukungan teknologi untuk penggunaan ruang secara aman,” kata Xinhua dalam laporan itu, dilansir di Space, Sabtu (5/9).
Space News mencatat beberapa bulan pekerjaan penting terkait peluncuran dan itu mungkin proyek pesawat luar angkasa yang dapat digunakan kembali. China pernah mengatakan hal tersebut pada 2017 dan ingin diluncurkan pada 2020.
“Pemberitahuan penutupan wilayah udara yang dirilis Kamis memberikan indikasi pertama peluncuran dalam waktu dekat. Tidak ada gambar pesawat ruang angkasa atau peluncuran sejauh ini yang dirilis. Tingkat Keamanan yang lebih tinggi dari biasanya di sekitar misi juga mencegah gambar pengamat muncul di media sosial,” tulis Space News.
Dalam laporan sebelumnya, China mengatakan merencanakan kendaraan luar angkasa dari bumi ke orbit yang dapat digunakan kembali, yang akan lepas landas dan mendarat seperti pesawat terbang secara horizontal. Pejabat dari China Aerospace Science and Industry Corporation menambahkan pada 2017, mereka telah menyelesaikan beberapa uji lapangan untuk mesin dan komponen lainnya.
https://www.space.com/china-launches-experimental-reusable-spacecraft.html