Beginilah Kondisi Umat Manusia Hari Kiamat Menurut Rasul SAW
Rasululah SAW menjelaskan kondisi umat manusia pada Hari Kiamat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam hadits sahih, Nabi Muhammad SAW menceritakan tentang bagaimana keadaan umat manusia di akhirat nanti. Katika Allah SWT mengumpulkan mereka dalam satu lapang luas, yang mana keadaan manusia sangat menyedihkan.
Dalam buku "Manusia Yang Tidak Seperti Manusia", Ustadz Ahmad Zarkasih mengungkapkan hadits panjang yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA menceritakan tentang keadaan umat di akhirat kelak. Berikut ini cuplikan hadits yang cukup panjang tersebut:
يَجْمَعُ اللَّهُ النَّاسَ الأَوَّلِينَ وَالآخِرِينَ فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، يُسْمِعُهُمُ الدَّاعِي وَيَنْفُذُهُمُ البَصَرُ، وَتَدْنُو الشَّمْسُ، فَيَبْلُغُ النَّاسَ مِنَ الغَمِّ وَالكَرْبِ مَا لاَ يُطِيقُونَ وَلاَ يَحْتَمِلُونَ، فَيَقُولُ النَّاسُ: أَلاَ تَرَوْنَ مَا قَدْ بَلَغَكُمْ، أَلاَ تَنْظُرُونَ مَنْ يَشْفَعُ لَكُمْ إِلَى رَبِّكُمْ؟ فَيَقُولُ بَعْضُ النَّاسِ لِبَعْضٍ: عَلَيْكُمْ بِآدَمَ، فَيَأْتُونَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلاَمُ فَيَقُولُونَ لَهُ: أَنْتَ أَبُو البَشَرِ، خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ، وَنَفَخَ فِيكَ مِنْ رُوحِهِ، وَأَمَرَ المَلاَئِكَةَ فَسَجَدُوا لَكَ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا قَدْ بَلَغَنَا؟ فَيَقُولُ آدَمُ: إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَإِنَّهُ قَدْ نَهَانِي عَنِ الشَّجَرَةِ فَعَصَيْتُهُ، نَفْسِي، نَفْسِي، نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى نُوحٍ، فَيَأْتُونَ نُوحًا فَيَقُولُونَ: يَا نُوحُ، إِنَّكَ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الأَرْضِ، وَقَدْ سَمَّاكَ اللَّهُ عَبْدًا شَكُورًا، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّ رَبِّي عَزَّ وَجَلَّ قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَإِنَّهُ قَدْ كَانَتْ لِي دَعْوَةٌ دَعَوْتُهَا عَلَى قَوْمِي، نَفْسِي، نَفْسِي، نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى إِبْرَاهِيمَ، فَيَأْتُونَ إِبْرَاهِيمَ فَيَقُولُونَ: يَا إِبْرَاهِيمُ أَنْتَ نَبِيُّ اللَّهِ وَخَلِيلُهُ مِنْ أَهْلِ الأَرْضِ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ لَهُمْ ـ ص:85 ـ إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَإِنِّي قَدْ كُنْتُ كَذَبْتُ ثَلاَثَ كَذِبَاتٍ ـ فَذَكَرَهُنَّ أَبُو حَيَّانَ فِي الحَدِيثِ ـ نَفْسِي، نَفْسِي، نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى مُوسَى فَيَأْتُونَ، مُوسَى فَيَقُولُونَ: يَا مُوسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ، فَضَّلَكَ اللَّهُ بِرِسَالَتِهِ وَبِكَلاَمِهِ عَلَى النَّاسِ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ: إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَإِنِّي قَدْ قَتَلْتُ نَفْسًا لَمْ أُومَرْ بِقَتْلِهَا، نَفْسِي نَفْسِي، نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي، اذْهَبُوا إِلَى عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ، فَيَأْتُونَ عِيسَى، فَيَقُولُونَ: يَا عِيسَى أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ، وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَكَلَّمْتَ النَّاسَ فِي المَهْدِ صَبِيًّا، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَيَقُولُ عِيسَى: إِنَّ رَبِّي قَدْ غَضِبَ اليَوْمَ غَضَبًا لَمْ يَغْضَبْ قَبْلَهُ مِثْلَهُ قَطُّ، وَلَنْ يَغْضَبَ بَعْدَهُ مِثْلَهُ، وَلَمْ يَذْكُرْ ذَنْبًا، نَفْسِي، نَفْسِي، نَفْسِي، اذْهَبُوا إِلَى غَيْرِي اذْهَبُوا إِلَى مُحَمَّدٍ، فَيَأْتُونَ مُحَمَّدًا فَيَقُولُونَ: يَا مُحَمَّدُ أَنْتَ رَسُولُ اللَّهِ وَخَاتِمُ الأَنْبِيَاءِ، وَقَدْ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ، اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّكَ، أَلاَ تَرَى إِلَى مَا نَحْنُ فِيهِ؟ فَأَنْطَلِقُ فَآتِي تَحْتَ العَرْشِ، فَأَقَعُ سَاجِدًا لِرَبِّي عَزَّ وَجَلَّ، ثُمَّ يَفْتَحُ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ مَحَامِدِهِ وَحُسْنِ الثَّنَاءِ عَلَيْهِ شَيْئًا، لَمْ يَفْتَحْهُ عَلَى أَحَدٍ قَبْلِي، ثُمَّ يُقَالُ: يَا مُحَمَّدُ ارْفَعْ رَأْسَكَ سَلْ تُعْطَهْ، وَاشْفَعْ تُشَفَّعْ
Ketika Allah mengumpulkan seluruh manusia di tempat yang sama di hari kiamat. Keadaan sangat mengerikan dan panas. Dan Allah tidak memberikan ucapan sepatah kata pun. Keadaan makin mencekam sehingga semua ingin sekali pergi dari sana, walaupun ke neraka. Kemudian salah seorang di antara mekreka berkata: "Ayo, kita datangi saja Nabi Adam, minta tolong. Beliau adalah bapak kita."
Akhirnya merekapun datang menemui Nabi Adam, lalu berkata: “Wahai Adam, engkau adalah bapak kami. Keadaan kami saai ini sangat sulit. Engkau adalah makhluk yang Allah ciptakan dengan tangan-Nya sendiri. Dan Dia memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadamu. Allah juga tiupkan ruhnya kedalam dirimu. Berikanlah kami syafaat dan pertolongan agar bebas dari pengadilan. Tolonglah hajat kami, minta kepada Tuhanmu.”
Nabi Adam kemudian menjawab, “Aku tidak mungkin bisa. Aku sudah melakukan kesalahan yang membuatku dikeluarkan dari surga. Dan tidak ada yang aku pentingkan di sini kecuali diriku sendiri. Datanglah kepada Nuh. Beliau adalah rasul pertama di muka bumi.”
Akhirnya merekapun datang menemui Nabi Nuh, dan meminta permohonan yang sama seperti sebelumnya untuk meringankan kesusahan mereka di akhirat. Nabi Nuh juga menjawab: “Aku tidak bisa melakukan itu. Aku telah berdoa untuk membuat bumi banjir. Tidak ada yang aku pentingkan kecuali diriku. Datanglah kepada Ibrahim. Dia adalah kekasih Allah.”
Merekapun datang kepada Ibrahim dan memohon permohonan yang sama. Lalu Nabi Ibrahim menjawab, "Aku tidak bisa melakukan itu. Aku sendiri telah berbohong sebanyak tiga kali ketika hidup di dunia. Tidak ada yang aku pentingkan kecuali diriku sendiri. Datanglah kepada Isa. Ia adalah ruh Allah dan kalam-Nya.
Merekapun berbondong-bondong datang menemui Nabi Isa AS dan memohon sebagaimana permohonan sebelumnya. Dan Nabi Isa pun menjawab, “Aku tidak mungkin bisa melakukan itu. Ketika di dunia justru aku dan ibuku dijadikan tuhan. Akan tetapi, tahukah kalian bahwa jika ada harta yang terletak di dalam wadah, dan wadahnya itu mempunyai penutup, mungkinkah harta itu bisa diambil jika penutupnya belum dibuka? Orang-orang mengatakan, “Tidak!”
Nabi Isa meneruskan: “Sesungguhnya Muhammad SAW telah hadir di tengah-tengah kalian hari ini, dan dia sudah diampuni dosanya yang lalu dan juga yang akan datang."
Akhirnya orang-orang bersamaan datang menemui Nabi Muhammad SAW meminta bantuan untuk diselamatkan di pengadilan Allah. Akhirnya Nabi Muhammad Saw mengatakan, “Akulah yang mampu memberi syafaat. Akulah yang mampu memberi syafaat itu.”
Nabi Muhammad SAW pun sujud sebagaimana sujudnya sholat sambil meminta izin kepada Allah untuk memberikan syafaat kepada umatnya. Akhinya beliau pun diizinkan.
Lalu Allah mengatakan kepada Nabi Muhammad yang sedang sujud: "Angkatlah kepalamu, katakakanlah pasti kau didengar. Dan mintalah kau akan diberi. Dan berikanlah syafaat, kau akan diberikan syafaat itu.”
Ustadz Zarkasih menjelaskan, beberapa hadits yang senada memberikan tambahan redaksi bahwa syafaatnya Nabi Saw ini juga diberikan kepada penduduk neraka dari umatnya sehingga dia keluar dari api neraka. Itu membuktikan bahwa cintanya tidak habis kepada umatnya sampai hari kiamat.
Dalam kitabnya Tijan Durari, Imam Nawawi al-Banteni menjelaskan bahwa salah satu keyakinan yang harus diyakini dalam diri setiap seorang Muslim yang beriman kepada Allah SWT dan Rasul SAW adalah keyakinan bahwa nanti di hari kiamat, akan ada syafaat Nabi SAW yang diberikan untuk umatnya.
Dalam hadits sahih yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dari Abu Hurairah RA, Rasul SAW bersabda: لِكُلِّ نَبِيٍّ دَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ يَدْعُو بِهَا ، وَأُرِيدُ أَنْ أَخْتَبِئَ دَعْوَتِي شَفَاعَةً لِأُمَّتِي فِي الآخِرَةِ
“Setiap Nabi memilki doa yang mustajab, yang mereka manfaatkan itu. Dan aku sembunyikan doa ku itu sebagai syafaat untuk umatku nanti di akhirat." (HR Bukhari).