Erick: Insya Allah Vaksin Merah Putih Diproduksi 2021

Produksi vaksin Merah Putih merupakan prioritas bagi pemerintah.

Dok. Kementerian BUMN
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Andi Nur Aminah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Erick Thohir mengatakan produksi vaksin Merah Putih diperkirakan dapat mulai dilakukan tahun depan. Erick menyebut produksi vaksin Merah Putih merupakan prioritas bagi pemerintah. 

Baca Juga


"Insya Allah vaksin Merah Putih bisa mulai diproduksi diharapkan pada 2021 akhir atau 2022 awal karena itu vaksin Merah Putih jadi prioritas buat kita semua," ujar Erick di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9).

Erick mengatakan, pemerintah nantinya juga akan melakukan sinergi dengan berbagai pihak dalam hal pengadaan vaksin tersebut. Dia menyebut tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat akan mendapat prioritas utama untuk divaksin. Erick mengaku sudah menyampaikan hal ini saat bertemu Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) beberapa waktu lalu. 

Komite bersama IDI dan PPNI juga sepakat untuk mendorong perbaikan proteksi terhadap para tenaga kesehatan dalam penanganan Covid-19.  

"(Vaksin awal) tentu yang utama mereka, kedua yang akan disuntik pasti yang rentan, mungkin usia tua atau penyakit turunan itu yang mungkin akan dilakukan," ucap Erick. 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima tim vaksin Merah Putih di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9). Kepada Presiden Jokowi, Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menyampaikan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah mulai mengembangkan vaksin Merah Putih dengan menggunakan protein rekombinan. Bibit vaksin ini dikembangkan dengan menggunakan isolat virus yang beredar di Indonesia. Sehingga diharapkan vaksin Merah Putih cocok untuk menjaga daya tahan tubuh masyarakat Indonesia terhadap Covid-19. 

"Saat ini proses pengembangan pun telah mencapai 50 persen dengan target uji pada hewan pada akhir tahun," kata Bambang saat konferensi pers.

Selanjutnya, pada awal tahun depan, Lembaga Eijkman menargetkan dapat menyerahkan bibit vaksin kepada PT Bio Farma untuk dilakukan formulasi produksi dalam rangka uji klinis dari tahap I, II, dan III. Kemudian jika uji klinis selesai dan BPOM menyatakan vaksin aman digunakan untuk masyarakat, maka vaksin akan segera diproduksi secara massal.

Bambang memperkirakan, produksi vaksin Merah Putih secara massal dapat dilakukan pada kuartal keempat 2021. Sehingga dapat melengkapi vaksin Covid-19 yang sudah dikerjakan seperti dari Sinovac dan dari G42 UEA.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler