Trump Kecilkan Bahaya Covid-19 untuk Redam Kepanikan
Trump sudah tahu bahaya Covid-19 sejak awal pandemi namun tak ingin orang takut
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengakui bahwa dia mengecilkan bahaya krisis kesehatan meskipun memiliki bukti yang bertentangan. Pernyataan itu disampaikan kepada seorang jurnalis di awal pandemi virus corona.
"Saya ingin selalu mengecilkannya. Saya masih ingin mengecilkannya, karena saya tidak ingin membuat panik," kata Trump kepada penulis Bob Woodward pada 19 Maret, beberapa hari setelah dia menyatakan keadaan darurat nasional.
CNN menyiarkan wawancara yang dilakukan Woodward dengan Trump untuk promosi buku Rage pada Rabu (9/9). Buku yang akan dirilis pekan depan ini akan menjadi pukulan keras karena semakin memunculkan kritik terhadap upaya Trump untuk memerangi Covid-19.
Presiden dari Partai Republik ini telah mengecilkan krisis selama berbulan-bulan saat virus corona terjadi dan menyebar ke seluruh negeri. Dalam percakapan 19 Maret, Trump memberi tahu Woodward bahwa beberapa fakta mengejutkan telah muncul yang menunjukkan tingkat risiko.
"Ini bukan hanya tua, lebih tua. Kaum muda juga, banyak kaum muda," kata Trump ketika itu.
Menurut wawancara tersebut, CNN dan The Washington Post melaporkan Trump tahu virus itu berbahaya pada awal Februari. "Itu melayang di udara. Itu selalu lebih sulit daripada sentuhan. Anda tidak perlu menyentuh sesuatu. Benar? Tapi udara, Anda hanya menghirup udara dan begitulah terjadi," kata Trump dalam rekaman wawancara 7 Februari dengan Woodward.
Trump bahkan mengaku kalau virus corona ini lebih mematikan dari flu berat. Namun sepekan setelah wawancara itu, Trump mengatakan pada briefing Gedung Putih bahwa jumlah kasus virus corona AS dalam beberapa hari akan turun mendekati nol.
Setelah itu, Trump membela penanganannya terhadap virus yang telah menewaskan lebih dari 190 ribu orang di AS pada Rabu. Dia menyatakan pemerintah telah melakukan penanganan dengan baik dari standar mana pun.
"Faktanya adalah saya adalah pemandu sorak untuk negara ini. Saya mencintai negara dan tidak ingin orang-orang ketakutan," kata Trump di Gedung Putih.
Perilisan video wawancara ini pun menimbulkan kontroversi karena Woodward baru merilisnya. Dalam wawancara dengan Associated Press, Woodward membela diri dari kritik daring yang mempertanyakan keputusannya menyimpan komentar Trump selama berbulan-bulan saat pandemi berkecamuk.
"Dia memberi tahu saya ini, dan saya berpikir, 'Wow, itu menarik, tapi apakah itu benar?' Trump mengatakan hal-hal yang tidak sesuai, bukan?" ujar Woodward dalam wawancara telepon.