Rutin Aktivitas Fisik Bisa Kurangi Risiko Kanker Usus Besar

Aktivitas fisik yang rutin dilakukan juga bermanfaat di hari tua.

musqle.com
Aktivitas fisik yang rutin dilakukan juga bermanfaat di hari tua (Foto: ilustrasi pria olahraga)
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rutin berolahraga dan melakukan aktivitas fisik sedari muda berkontribusi menurunkan berbagai risiko penyakit. Bahkan, jika kebiasaan itu konsisten dilakukan hingga tua akan memberi manfaat yang luar biasa bagi kesehatan tubuh.

Diterbitkan di British Journal of Cancer, studi ini meninjau data dari Nurses 'Health Study II, salah satu penyelidikan terbesar terhadap risiko penyakit kronis utama. Para peneliti menganalisis data pada 28.250 wanita berusia 25 hingga 42 tahun, meneliti efek jangka panjang dari aktivitas fisik, nutrisi, dan hormon, di antara faktor kesehatan lainnya.

Para ahli menemukan bahwa mereka yang melaporkan setidaknya melakukan satu jam aktivitas fisik per hari sejak usia 12 hingga 22 tahun telah mengurangi risiko adenoma sebesar 7 persen, dibandingkan dengan mereka yang melakukan aktivitas lebih rendah. Adenoma adalah polip yang dianggap sebagai pendahulu kanker kolorektal, jenis kanker yang tumbuh pada usus besar.

Sementara aktivitas fisik yang dimulai pada masa dewasa menurunkan risiko sebesar 9 persen. Bagi peserta yang sejak muda rutin aktif beraktivitas fisik selama berjam-jam setiap hari akan memberi manfaat yang sangat besar yaitu mengurangi risiko adenoma hingga 24 persen. Intinya, ada efek kumulatif aktivitas fisik seiring bertambahnya usia.

“Memulai aktivitas fisik pada usia berapa pun menguntungkan karena berbagai alasan, termasuk kesehatan kolorektal yang lebih baik. Dan semakin lama Anda mempertahankan aktivitas itu, Anda akan semakin baik,” kata penulis studi Leandro Rezende dari Universitas Sao Paulo di Brasil.

Menurut Rezende, aktivitas fisik mengurangi risiko kanker usus besar dengan beberapa mekanisme biologis. Manajemen dan pengendalian berat badan juga menjadi poin penting, karena hal itu berdampak pada resistensi insulin dan peradangan yang terlibat dalam promosi dan perkembangan kanker.

Meskipun penelitian ini tidak melihat apakah intensitas atau frekuensi aktivitas membuat perbedaan yang lebih besar, Rezende mengatakan penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa aktivitas sedang hingga tinggi dikaitkan dengan risiko kanker usus yang lebih rendah, serta risiko yang lebih rendah untuk kanker payudara dan endometrium.

“Semakin banyak aktivitas yang Anda lakukan, terutama jika Anda melakukannya setiap hari dan pada level yang lebih tinggi, semakin besar dampak pencegahan kanker yang mungkin Anda lihat,” kata Rezende seperti dikutip dari laman Prevention pada Selasa (15/9).

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler