Dongkrak Sektor Wisata, Sukabumi Kembangkan Bisnis Homestay

Program ini sebagai upaya pemerintah menggairahkan semangat wirausaha saat pandemi

riga nurul iman
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggelar Pelatihan manajemen homestay di Hotel Taman Sari Kota Sukabumi, Selasa (15/9)
Rep: riga nurul iman Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Kota Sukabumi berupaya mendongkrak sektor wisata. Caranya dengan mengembangkan homestay untuk menarik kunjungan wisatawan.


Hal ini ditunjukkan dengan digelarnya pelatihan manajemen homestay/pondok wisata/rumah wisata Kota Sukabumi tahun 2020 di Hotel Taman Sari, Selasa (15/9). Program yang digulirkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif ini diharapkan mampu menggerakan pertumbuhan ekonomi di masyarakat pada masa pandemi.

"Program ini merupakan upaya pemerintah pusat dan daerah dalam kerangka menggairahkan semangat berwirausaha khususnya di masa pandemi," ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Selasa. Selain pemda dengan kementerian bersepakat bahwa kegiatan yang dilakukan di masa pandemi ini bertujuan agar ekonomi tetap bergerak dan tidak ada upaya berhenti dalam improvisasi.

Fahmi mengatakan, Sukabumi belum dikenal memiliki potensi homestay. Namun tahun depan presiden menyatakan jalan tol Bogor, Ciawi, Sukabumi (Bocimi) sampai Cibadak dan dilanjutkan ke Kota Sukabumi sehingga harus berpikir keras apa yang ditawarkan.

Salah satunya homestay, di mana pengunjung ingin merasakan penginapan sederhana yang nyaman dan menyenangkan. Hal ini jadi peluang usaha dan diharapkan dengan pelatihan ini mampu mempersiapkan homestay yang menarik pengunjung.

Apalagi ungkap Fahmi, setiap akhir pekan Sabtu dan Ahad Kota Sukabumi penuh dengan pengunjung. Kondisi ini karena berbagai potensi dan keunikan tersendiri yakni udara nyaman seeta potensi dekat dengan wisata alam di Kabupaten Sukabumi. Karenanya perlu dipersiapkan homestay yang layak bagi pengunjung. "Sehingga hadirnya homestay atau rumah sederhana memiliki standar menyenangkan jadi peluang wirausaha,"kata Fahmi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler