Kementrian PUPR Bantu Pengembangan SPAM Kota Tangerang

Pengembangan SPAM Kota Tangerang diharapkan memenuhi kebutuhan air 2,3 juta penduduk.

Republika/Muslim AR
Masyarakat mengerubungi truk tangki air bersih PDAM Tirta Benteng di Cipondoh, Kota Tangerang, Banten (ilustrasi). Pemkot Tangerang bekerja sama dengan Kementerian PUPR mengembangkan sistem penyediaan air minum (SPAM).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang Provinsi Banten bekerja sama dengan Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan lewat Proyek KPBU SPAM Regional Karian-Serpong terkait pengembangan sistem penyediaan air minum (SPAM).

Baca Juga


"Akan segera dibahas oleh Perkim seperti apa mekanisme kerja samanya, yang pasti pemerintah pusat sudah siap membantu dan memfasilitasi," ujar Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah di Tangerang, Rabu (16/9).

Ia mengatakan, prasarana dan sarana air minum merupakan salah satu infrastruktur dasar vital yang memberikan pengaruh besar pada kesehatan dan lingkungan. Oleh sebab itu, pemenuhan air bersih bagi masyarakat menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Lewat SPAM ini diharapkan bisa meningkatkan pelayanan infrastruktur permukiman dasar yaitu air bersih di Kota Tangerang yang memadai," kata dia.

Lebih lanjut Wali Kota Arief menjabarkan, proyek KPBU SPAM di Kota Tangerang nantinya akan melayani pemenuhan air bersih di zona 3 yang mencakup Kecamatan Larangan dan Ciledug. Total kapasitasnya sebanyak 750 lpd dengan pipa sambungan rumah tangga sebanyak 75 ribu sambungan.

"Nanti sumber airnya dari Waduk Karian, dengan penambahan 75 ribu sambungan rumah, dan cakupan pelayanannya mencapai 69 persen hingga 2026," ucap Arief.

Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Kota Tangerang, Tatang Sutisna menerangkan, proyeksi pengembangan SPAM di Kota Tangerang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air dari 2,3 juta jiwa penduduk pada 2030.

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler