'Dinner in the Sky' Belgia Mulai Bisa Dinikmati Wisatawan

'Dinner in the Sky' Belgia dibuka dengan mengurangi kapasitas pengunjung.

Pixabay
'Dinner in the Sky' Belgia dibuka dengan mengurangi kapasitas pengunjung (Foto: ilustrasi dinner di restoran)
Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisatawan dan masyarakat Belgia yang ingin merasakan pengalaman makan 'di atas langit' bisa kembali menikmatinya. Warga Belgia kini bisa menikmati hidangan dengan duduk melayang 50 meter di atas permukaan tanah di restoran unik yang kembali beroperasi kembali.

Dinner in the Sky yang berbasis di Belgia, dibuat di 60 negara sejak berdiri pada 2006 lalu. Restoran ini membuat pengunjung serasa berada di atraksi menegangkan di taman bermain. Bedanya, mereka menikmati ketinggian sambil mengisi perut.

Para tamu terikat di kursi dan meja yang diangkat derek. Sementara, koki ternama memasak dan menyajikan makanan dari area tengah.

Restoran melayang ini bisa menampung 22 orang di sepanjang perimeter. Namun, di tengah pandemi Covid-19, maksimal hanya 32 tamu yang bisa memesan meja berkapasitas masing-masing empat orang yang diletakkan berjauhan. Koki dan pelayan juga punya lebih banyak ruang untuk bergerak.

"Artinya, semua tamu seperti duduk dalam semacam gelembung," kata co-CEO Stefan Kerkhof di pangkalan derek di pusat ibu kota Belgia, dikutip Jumat (18/9).

Dinner in the Sky menjamu pelanggannya untuk makan siang dan makan malam dengan biaya 295 euro (Rp 5,1 juta) per tamu. Sementara, 150 euro (Rp 2,6 juta) untuk koktail petang di akhir pekan.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler