Negara Muslim Paling Bebas: Bosnia dan Herzegovia
Survei tersebut mencakup status kebebasan di 40 dari 51 negara mayoritas Muslim.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah organisasi nonpemerintah yang berbasis di Washington, The Cato Institute merilis daftar kebebasan di negara mayoritas Muslim. Bosnia dan Herzegovia menempati peringkat pertama.
Survei tersebut mencakup status kebebasan di 40 dari 51 negara mayoritas Muslim, berdasarkan Indeks Kebebasan Manusia 2019. Negara diberi peringkat menurut indikator kebebasan secara pribadi dan ekonomi dalam kaitannya dengan rata-rata dunia. Mustafa Akyol dari The Cato Institute menyarankan masyarakat secara khusus memperhatikan dunia Muslim karena tingkat kebebasannya sangat rendah.
“Kesenjangan antara negara-negara mayoritas Muslim yang paling bebas (Bosnia dan Herzegovina dan Albania) dan yang paling tidak bebas (Suriah dan Yaman) sebenarnya sangat besar, sementara negara-negara mayoritas Muslim lainnya terletak di antara keduanya,” kata Cato Institute dalam sebuah pernyataan dilansir di Sarajevo Times, Selasa (22/9).
Berdasarkan penelitian Cato Institute, kedua negara di Eropa Tenggara tersebut adalah dua negara yang paling bebas dengan skor kebebasan 8,04 (skala 0 sampai 10). Kemudian Albania dengan skor 8,01. "Skor ini jauh di atas rata-rata dunia (6,98) dan sangat dekat dengan hasil negara-negara seperti Yunani (8.07) dan Argentina (8.04)," kata Cato Institute.
Setelah Bosnia dan Herzegovina sebagai negara mayoritas Muslim yang paling bebas, urutan selanjutnya Burkina Faso dari Afrika Barat dengan peringkat kebebasan pribadi 7,39 dan Kyrgyzstan dari Asia Tengah dengan peringkat kebebasan pribadi 7,05. Dua negara tersebut adalah negara-negara paling bebas dengan mayoritas Muslim.
Empat negara mayoritas Muslim bebas ini memiliki populasi gabungan sekitar 30 juta orang. Jumlah Muslim yang sama juga tinggal di negara-negara yang sebagian besar bebas di Eropa Barat dan Amerika Utara.
Sebaliknya, lebih dari 1,8 miliar dari 1,9 miliar Muslim dunia tinggal di negara-negara di mana kebebasan pribadinya berada di bawah rata-rata dunia. Ini termasuk sebagian besar dari 40 negara mayoritas Muslim yang diukur dalam studi ini, bersama dengan dua negara lain dengan minoritas Muslim terbesar, seperti India dan China.
India merupakan rumah bagi sekitar 195 juta Muslim dan memiliki skor kebebasan pribadi 6,37. Sedangkan China merupakan rumah bagi 28 juta Muslim dan memiliki skor kebebasan pribadi 5,92.
"Dengan kata lain, dua negara ini mayoritas Muslim dunia hidup di bawah tingkat kebebasan yang rendah," menurut penelitian.
Secara regional, negara mayoritas Muslim paling bebas berada di Eropa Tenggara, Afrika Barat, dan Asia Tengah. Secara umum, ketiga wilayah ini merupakan wilayah paling bebas di dunia Muslim. Sebaliknya, wilayah yang paling tidak bebas adalah Timur Tengah dan Afrika Utara.
http://www.sarajevotimes.com/168612-2/