Kanada Didesak Hentikan Penjualan Senjata ke Arab Saudi
Senjata Kanada dinilai digunakan Arab Saudi untuk perang di Yaman.
REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Puluhan organisasi masyarakat sipil di Kanada telah mengirimkan surat terbuka kepada Perdana Menteri Justin Trudeau. Mereka mendesak Trudeau menghentikan ekspor senjata ke Arab Saudi.
Surat terbuka itu ditandatangani The Canadian Labour Congress (CLC), yakni organisasi buruh terbesar di Kanada dan sejumlah serikat pekerja terbesar di negara tersebut. Surat untuk Trudeau dikirimkan tepat ketika Kanada memperingati satu tahun bergabung dalam United Nations Arms Trade Treaty (ATT), sebuah perjanjian internasional yang mewajibkan negara-negara pihak untuk menilai apakah ekspor senjata mereka dapat melanggar hukum internasional.
Di bawah ATT, ekspor senjata dilarang jika ada risiko substansial yang dapat merusak perdamaian dan keamanan. Dalam surat tersebut CLC dan serikat pekerja Kanada menyampaikan keprihatinan tentang implikasi etika, hukum, hak asasi manusia, dan kemanusiaan yang serius dari ekspor Kanada yang sedang berlangsung ke Saudi.
Dalam surat itu dijelaskan bahwa saat Kanada menyetujui ATT, nilai ekspor senjatanya ke Saudi meningkat dua kali lipat, yakni dari 1,3 miliar dolar AS pada 2018 menjadi 2,9 miliar dolar AS pada 2019. "Yang menakjubkan, ekspor senjata ke Arab Saudi sekarang mencakup lebih dari 75 persen ekspor militer non-AS Kanada," kata surat tersebut, dikutip laman Aljazirah pada Selasa (22/9).
Sebagai perbandingan, bantuan kemanusiaan yang dijanjikan Kanada untuk Yaman mencapai hanya sebesar 40 juta dolar AS. Saudi diketahui telah melakukan intervensi militer ke Yaman sejak 2015. Riyadh dinilai berkontribusi atas terjadinya bencana kemanusiaan di negara tersebut.
Akademisi dan aktivis telah lama menekan Ottawa untuk membatalkan ekspor kendaraan lapis baja buatan Kanada ke Saudi. Keterlibatan Saudi dalam konflik Yaman dan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi menjadi alasan utama mengapa penyaluran senjata harus dihentikan.
Para pegiat telah mengutip bukti kredibel yang meningkat bahwa senjata Kanada digunakan oleh koalisi pimpinan Saudi-Uni Emirat Arab dalam konflik berkepanjangan di Yaman. Pemerintahan Trudeau dipandang memiliki tanggung jawab untuk tak lagi memberi sokongan kepada Saudi.
Pada 2014 General Dynamics Land Systems yang berbasis di Ontario menyepakati ekspor kendaraan lapis baja senilai 14 miliar dolar AS ke Saudi. Kala itu, Kanada masih diperintah oleh pemerintahan Konservatif. Namun persetujuan akhir dari kesepakatan itu tercapai pada era pemerintahan Partai Liberal Trudeau, tepatnya pasca pemilu 2015.
Pada November 2018, pemerintahan Trudeau menangguhkan persetujuan izin ekspor senjata baru untuk Saudi sambil menunggu tinjauan tanpa batas. Tetapi pada April 2019, Kanada memutuskan untuk mencabut penangguhan tersebut. Alasannya "perbaikan signifikan" telah dilakukan pada kontrak bernilai miliaran dolar yang akan mengamankan pekerjaan bagi ribuan warga Kanada.