Wamenag Ungkap Keagungan Karya-Karya Syekh Nawawi Banten
Wamenag menjabarkan keagungan karya-karya Syekh Nawawi Banten.
REPUBLIKA.CO.ID, SERANG – Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan, karya-karya Syekh Nawawi al-Bantani telah mewarnai keberislaman masyarakat Indonesia. Hal ini disampaikan Zainut saat menghadiri wisuda Strata 1 angkatan pertama Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih Syeikh Nawawi Tanara (STIF Syentra) di Serang, Sabtu (26/9).
Menurut Zainut, STIF Tanara membawa nama besar Syekh Nawawi, sosok pemikir, pendidik, dan pejuang bangsa. Karya tulisnya juga banyak dinikmati. Lembaga Pendidikan Islam, baik pesantren, madrasah hingga perguruan tinggi menggunakan karyanya sebagai rujukan dan bahan ajar untuk dikaji.
"Karya Syeikh Nawawi mewarnai praktik keberislaman masyakarat Indonesia seperti yang sekarang kita rasakan," ujar Zainut dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (26/9).
Wakil Ketua Umum MUI ini menjelaskan, karya ulama nusantara yang pernah menjadi Imam Masjidil Haram ini ikut berkontribusi dalam membentuk Muslim Indonesia yang santun dan saling menghargai.
"Kita menjadi Muslim yang santun, saling menghargai dan dapat kerjasama tanpa menghilangkan komitmen keimanan kepada Allah SWT. Ini tidak terlepas dari goresan karya Syekh Nawawi yang banyak dikaji," ucap Zainut.
Tidak hanya di Indonesia, lanjutnya, Syekh Nawawi juga menjadi penghubung mata rantai komunitas Muslim dunia. Posisinya sangat strategis di Makkah, apalagi saat musim haji, selain beribadah umat Islam saat itu juga mencari ilmu pengetahuan.
"Maka, kontak antar-Muslim dari berbagai penjuru dunia berlangsung. Relasi guru murid di Makkah demikian terbuka," jelas Zainut sembari menambahkan Syekh Nawawi tampil hingga dinobatkan jadi imam besar di Masjidil Haram.