Perusahaan Pengganti Jiwasraya Ditarget Berdiri Akhir 2020

Perusahaan pengganti Jiwasraya akan terima suntikan modal kasus gagal bayar Rp 22 T.

Antara/Galih Pradipta
ilustrasi:asuransi jiwa - Warga melintas di depan kantor Asuransi Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta.
Rep: Novita Intan Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) menyatakan pemberian penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 22 triliun akan digunakan untuk mendirikan perusahaan asuransi bernama Indonesia Financial Group (IFG) Life. Nantinya, IFG Life akan menerima polis hasil dari pengalihan program penyelamatan polis asuransi Jiwasraya.

Direktur Utama Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Robertus Bilitea mengatakan IFG Life pengganti Asuransi Jiwasraya bisa segera dibentuk pada akhir 2020. Saat ini perseroan juga sudah membentuk tim khusus untuk pendirian asuransi IFG Life.

"Perusahaan ini diharapkan Desember sudah dapat izin dari OJK kita sudah buatkan tim khusus untuk pendirian tim ini," ujarnya saat konferensi pers virtual, Ahad (4/10).

Menurutnya lewat asuransi baru tersebut nantinya BPUI akan mengalihkan seluruh kasus gagal bayar polis Jiwasraya kepada IFG Life. Adapun suntikan modal diberikan pemerintah untuk peralihan kasus gagal bayar sebesar Rp 22 triliun yang akan dibayarkan dalam jangka panjang.

"Di mana pemerintah dalam Jiwasraya, PBUI akan menyuntikkan modal langsung pada sebagai pihak yang melanjutkan program polis dari Jiwasraya," ucapnya.

Robertus menyebut melalui pendirian asuransi pengganti Jiwasraya, paling tidak pemerintah punya asuransi baru yang sehat dan lebih kuat dari sebelumnya. Asuransi baru ini juga diharapkan tumbuh dan menjadi perusahaan yang tidak hanya melayani Jiwasraya namun juga nasabah umum.

“IFG life akan going concern dan diharapkan menjadi perusahaan yang sehat, menguntungkan, serta memberikan layanan asuransi yang lengkap, bukan hanya kepada nasabah eks Jiwasraya melainkan juga kepada masyarakat umum,” ucapnya.

Menurutnya kebutuhan dana dalam rangka menyelamatkan seluruh pemegang polis, manajemen baru Jiwasraya dan konsultan independen sudah menghitung. Kebutuhan dana ini mengacu total ekuitas Jiwasraya sebesar negatif Rp 37,4 triliun.

“Hitungan itu tetap memperhatikan kemampuan fiskal/keuangan negara yang serba terbatas ini,” ucapnya.

Sementara Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko menambahkan anggaran sebesar Rp 22 triliun untuk asuransi baru tersebut akan dioptimalkan sesuai dengan kaidah hukum. Dia pun menjamin seluruh peserta atau kasus gagal bayar yang dialami Jiwasraya akan diselesaikan di dalam IFG Life.

"Kita akan selesaikan 100 persen tapi dicicil jangka panjang apabila lebih cepat akan ada penyesuaian nilai tunai. Akan ada skema yang belum bisa saya detailkan. Intinya nilai tunai dan pengembangan kita cicil sedemikian waktu," ucapnya.


Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler