Trump Nekat Kembali Kampanye Usai Pulih dari Covid-19
Meski diizinkan menghadap publik, Trump belum mengantongi sertifikasi bebas virus.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merencanakan langkah pertamanya untuk melanjutkan kampanye pemilihan langsung ketika dia menyampaikan sambutan kepada para pendukungnya, di Gedung Putih, Sabtu (10/10). Sikap itu diambil Trump meski dirinya baru saja pulih dari virus corona jenis baru 2019 (Covid-19).
Pernyataan itu disampaikan Trump yang bertujuan untuk menunjukkan bahwa dia telah mengalahkan Covid-19 dan siap bertarung dalam konstelasi pemilu. Dilansir Reuters, Sabtu (10/10), Trump telah absen selama lebih dari satu pekan sejak didiagnosis Covid-19.
Dalam jajak pendapat menunjukkan bahwa calon dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin Trump dengan selisih yang signifikan secara nasional, tetapi lebih sempit di beberapa negara medan pertempuran yang dapat menentukan hasilnya.
Meski demikian, Trump belum belum mengantongi sertifikasi bebas virus oleh tim medisnya, meski dia diizinkan untuk melanjutkan keterlibatan publik mulai Sabtu ini. Trump pun diharapkan untuk membuat pernyataan seputar tema hukum dan ketertiban dari balkon Gedung Putih kepada ratusan orang di halaman di bawah.
Pada Senin (12/10), Trump merencanakan kampanye-kampanye politiknya di Florida Tengah, negara bagian yang harus dimenangkan untuk harapannya untuk masa jabatan kedua.
Terkait pertanyaan tentang apakah Trump, yang mengumumkan pada 2 Oktober silam bahwa dia terkena virus dan menghabiskan tiga malam di rumah sakit militer, masih berpotensi menularkan virusnya atau tidak di masa kampanye nanti akan menjadi pertanyaan yang belum terungkap.
Dalam penampilan di Fox News pada Jumat malam, Trump mengatakan dia diuji lagi oleh virus tersebut tetapi tidak mengungkapkan hasilnya. Dia juga mengatakan dia telah berhenti minum obat untuk memerangi Covid-19.
"Saya merasa sangat kuat," kata Trump.
Di sisi lain, Trump dan pemerintahannya telah menghadapi kritik atas penanganan mereka terhadap pandemi, serta pendekatan yang longgar untuk mengenakan masker dan menjaga jarak sosial di Gedung Putih. Dalam beberapa hari terakhir, publik seolah dikesankan dengan kesan yang membingungkan tentang betapa sakitnya presiden tersebut.
Sementara itu, Biden dengan tajam mengkritik keputusan Trump untuk melanjutkan kampanye. Sebagai oposisi, Biden menantang Trump untuk memakai masker dan berjaga jarak ketika harus berhadapan dengannya dalam adu kampanye di lapangan.
"Semoga berhasil. Saya tidak akan muncul kecuali Anda memakai masker dan dapat menjaga jarak,” kata Biden.
Sebuah sumber yang mengetahui rencana acara Gedung Putih mengatakan semua peserta diharapkan mengenakan masker. Orang-orang di rapat umum Florida akan diberi pemeriksaan suhu, masker yang akan mereka pakai, dan akses ke pembersih tangan.
Sementara itu Biden akan melakukan perjalanan pada Sabtu (10/10) ini ke Kota Erie di barat laut Pennsylvania, negara bagian yang diambil alih oleh Trump dari Demokrat Hillary Clinton dalam pemilihan 2016.
Mantan Presiden Demokrat Barack Obama memenangkan daerah itu dalam dua pemilihan sebelumnya dan Biden, yang merupakan wakil presiden Obama, telah menjadikan wilayah itu sebagai prioritas utama.
Jajak pendapat yang dilakukan Reuters serta Ipsos yang dirilis awal pekan ini menunjukkan Biden unggul lima poin atas Trump di Pennsylvania. Jajak pendapat itu juga menampilkan Biden dengan keunggulan 10 poin secara nasional.
Senator Elizabeth Warren, yang berjuang melawan Biden untuk nominasi Partai Demokrat, akan berkampanye atas namanya pada Sabtu ini di negara bagian lain, New Hampshire. Warren populer di kalangan pemilih muda progresif, beberapa di antaranya telah menyatakan skeptis terhadap Biden.
Trump dan Biden akan berkampanye pekan depan tanpa harus bersiap untuk debat. Di sisi lain, Komisi Debat Presiden membatalkan kontes yang ditetapkan pada 15 Oktober setelah Trump mengatakan dia tidak akan berpartisipasi. Komisi telah mengubah debat tatap muka menjadi debat virtual setelah dia sakit. Debat terakhir, yang ditetapkan pada 22 Oktober, akan berjalan sesuai rencana.