Belasan Orang Dikarantina di Gedung SD
Isolasi mandiri berawal dari satu orang keluarga tenaga kesehatan terpapar Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Belasan warga di Kelurahan Gandekan, Kecamatan Jebres, Solo, menjalani karantina mandiri di salah satu gedung sekolah dasar di wilayah tersebut. Mereka pernah berkontak dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19. Karantina dilakukan setelah belasan orang tersebut menjalani uji swab sambil menunggu hasilnya keluar.
Lurah Gandekan, Ari Rahmadani, mengatakan, awal mulanya orang tua dari salah satu tenaga kesehatan di Solo terpapar Covid-19. Kemudian dari hasil penelusuran (tracing) ada dua anggota keluarga yang tertular ditambah pembantu tumah tangganya. Setelah hasil swab positif tersebut, kemudian di-tracing kembali ada sekitar 19 orang yang harus melaksanakan karantina mandiri dan sudah diambil sampel swab pada Senin (12/10).
"Dikarenakan padat penduduk dan juga menggunakan kamar mandi umum sehingga kami selaku pemangku wilayah dan juga gugus tugas di wilayah Gandekan bekerja sama dengan Jogo Tonggo melaksanakan atau mengimbau mereka semua untuk karantina mandiri yang kami siapkan di SD Kristen Gandekan. Sehingga 19 orang tersebut kami karantina dan kami persiapkan selayak mungkin di SD tersebut," terang Ari Rahmadani kepada wartawan, Rabu (14/10).
Dari 19 orang tersebut, hasil swab dua orang sudah keluar dan dinyatakan negatif sehingga diperbolehkan pulang. Kini, tinggal 17 orang yang menjalani karantina mandiri di gedung SD tersebut.
"Jadi semua logistik dipenuhi oleh Jogo Tonggo di wilayah RW 06. Masih ada 17 orang yang karantina mandiri sambil menunggu hasil swab. Kalau sudah negatif bisa dikembalikan ke rumah masing-masing," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengatakan, kasus di Gandekan tersebut awalnya satu kasus kemudian ada tambahan enam kasus. Setelah dilakukan tracing, ditemukan dalam satu keluarga tambahan tiga kasus, yakni dua anak dan satu pembantu rumah tangga.
Setelah itu, dilakukan tracing lagi dan diketemu 21 orang yang pernah berkontak. Mereka diambil sampel swab pada 12 Oktober 2020. "Karena rumah tidak memungkinkan, kelurahan punya inisiatif dikarantina di SD Gandekan. Ada 21 orang. Mungkin besok hasilnya keluar," papar Siti.