SBY: KH Abdullah Syukri Aktif Memajukan Pendidikan Islam
KH Abdullah Syukri aktif berperan dalam memajukan pendidikan Islam termasuk Ponpes
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berita meninggalnya Pimpinan Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, KH Abdullah Syukri Zarkasyi, membawa duka bagi banyak pihak. Mantan presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menyebut ia dan almarhum adalah sahabat.
"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya turut berduka cita atas wafatnya sahabat saya, DR. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi. Saya punya kenangan indah saat berkunjung ke Ponpes Gontor tahun 2006 dan 2008," tulis SBY dalam akun Twitter pribadinya, Kamis (22/10).
Ia juga menulis, ketika menjabat sebagai Presiden dan memimpin Indonesia, almarhum kerap melakukan diskusi bersama. Almarhum juga dikenang sebagai sosok yang aktif berperan dalam memajukan pendidikan Islam, termasuk pondok pesantren.
SBY menyebut KH Abdullah Syukri memiliki komitmen yang tinggi agar menjadikan Islam agama yang damai, toleran, cinta Tanah Air, serta berwawasan dan rahmatan lil alamin.
"Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadahnya & husnul khatimah. Amin YRA," lanjutnya.
Almarhum KH Abdullah Syukri meninggal dunia akibat sakit. Kabar wafat almarhum dikonfirmasi adik almarhum yang juga Rektor Unida Gontor, Prof Amal Fathullah.
"Innalillah wa inna ilaihi rajiun, telah wafat bpk KH Abdulllah Syukri Zarkasyi di rumah Gontor Jam 15.50. Mohon doanya, semoga dosanya diampuni, amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan semoga husnul khatimah. Amin," kata Prof Amal melalui pesannya kepada Republika.co.id, Rabu (21/10).
Lahir di Gontor pada 19 September 1942, KH Abdullah Syukri Zarkasyi menamatkan Sekolah Dasar di desa Gontor pada 1954. Setelahnya, ia menamat pendidikan di Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor pada 1960 dan studi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mendapatkan gelar Sarjana Muda pada 1965.
Gelar Lc didapatnya dari Al-Azhar University Kairo, Mesir pada 1976. Kemudian, ia melanjutkan studi di lembaga yang sama hingga meraih gelar MA pada 1978 dan gelar Doctor Honoris Causa pada 2005 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.