Mesir Ingatkan Yunani-Siprus Bahaya Jihadis Dukungan Turki
Mesir memperingatkan sepak terjang Turki di Kawasan dengan jihadis bayaran.
REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO- Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi memperingatkan rekan-rekan Yunani dan Siprus tentang bahaya gelombang jihadis yang didukung Turki yang akan menjadi masalah bagi Yunani di masa depan.
Peringatan ini disampaikan saat el-Sisi, Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Siprus Nikos Anastasiades melakukan pertemuan di Nicosia, ibukota Siprus, Rabu (21/10) lalu.
Perhatian presiden Mesir tidak hanya tentang keterlibatan Ankara dalam semua konflik regional, tetapi juga tentang cara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang secara terbuka 'menggunakan Islam'.
Ta Nea, surat kabar Athena, Yunani menerbitkan artikel Abraham Kasparian, seorang jurnalis Armenia kelahiran Suriah yang mengungkapkan percakapan yang bocor antara teroris yang berbasis di Idlib, bahwa Turki sekarang merekrut tentara bayaran Suriah untuk dikirim ke perbatasan Yunani.
Turki dianggap sebagai satu-satunya negara kawasan yang terus mendukung militan ekstremis di negara yang dilanda perang itu dan tidak mau melepaskan kendali atas provinsi Idlib, sehingga memperpanjang penderitaan.
Namun, banyak dari militan Suriah ini menjadi masalah domestik di Turki, yang merupakan bagian dari alasan mengapa Erdogan membubarkan mereka sebagai kekuatan tempur yang bergerak untuk melayani kepentingannya di Libya dan Azerbaijan, atau setidaknya dalam kasus bentrokan dengan Libya.
Di sisi lain, Kasparian, dalam sebuah buletin harian Yunani, mengungkapkan masih adanya beberapa tentara bayaran yang ditempatkan di perbatasan barat Yunani dan Turki, tepatnya di Thrace. Melalui laporannya, Kasparian mengatakan bahwa laporan ini akan menjadi hadiah yang luar biasa bagi sesama orang Yunani dan kecerdasan mereka.
"Saya yakin teman-teman Yunani kita dan kecerdasan mereka sudah memiliki informasi ini, tetapi jika tidak, maka ini dia," tulisnya yang dikutip di Syriahr, Ahad (25/10).
Kasparian mengatakan bahwa Turki menampung ribuan militan Suriah, Ankara merencanakan lokasi lain untuk "membakar" mereka karena Azerbaijan tidak akan cukup untuk menyingkirkan mereka semua.
sumber: https://www.syriahr.com/en/189538/