PLN Tingkatkan Jam Nyala di Lima Distrik Papua

Tambahan jam nyala di lima distrik di Papua mencapai 24 dan 18 jam per hari

MOHAMAD HAMZAH/ANTARA FOTO
Pemasangan jaringan listrik PLN. (Ilustrasi). PLN resmi meningkatkan jam nyala listrik untuk lima distrik di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua yakni Distrik Bonggo, Distrik Bonggo Timur, Distrik Bonggo Timur Jauh, Distrik Bonggo Utara serta Distrik Betaf. Masing-masing distrik mengalami tambahan jam nyala menjadi 24 jam dan 18 jam per harinya.
Rep: Intan Pratiwi Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terus memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggannya, PLN resmi meningkatkan jam nyala listrik untuk lima distrik di Kabupaten Sarmi, Provinsi Papua yakni Distrik Bonggo, Distrik Bonggo Timur, Distrik Bonggo Timur Jauh, Distrik Bonggo Utara serta Distrik Betaf. Masing-masing distrik mengalami tambahan jam nyala menjadi 24 jam dan 18 jam per harinya.


Bonggo merupakan daerah yang telah dilistriki oleh PLN sejak tahun 2017 lalu. Awalnya, lokasi tersebut hanya disuplai listrik PLN selama 12 jam sebelum pada akhirnya ditingkatkan menjadi 18 jam tiap harinya dengan Pembangkit Diesel.

Kini kebahagiaan masyarakat di Distrik Bonggo, Distrik Bonggo Timur, Distrik Bonggo Timur Jauh dan Distrik Bonggo Utara bertambah, pasalnya kini mereka dapat menikmati listrik selama 24 jam per hari.“Kami masyarakat Bonggo mengucapkan terima kasih kepada PLN. Adanya listrik di situ ada peningkatan, baik dari sektor pendidikan dan sektor perekonomian di Bonggo ini. Dan PLN kita umpamakan seperti malaikat yang datang untuk menolong kita semua, sehingga Daerah Bonggo saat ini bisa terang selama 24 jam," ujar Michael, salah satu warga yang bersyukur akan bertambahnya jam nyala di Bonggo.

Sementara itu, Bupati Sarmi, Eduard Fonataba berharap ke depan masyarakat bersama-sama PLN dapat menjaga jaringan dan infrastruktur kelistrikan yang ada di Kabupaten Sarmi agar pasokan listrik terus andal.

"Apa yang sudah dibangun dan kini ada, seluruh masyarakat dapat menjaganya. Kemarin masyarakat sudah rela pohonnya ditebang untuk jaringan listrik, maka bersama kita menjaga infratruktur yang ada," lanjut Eduard. Eduard mengamini bahwa penambahan jam nyala ini dapat terjadi berkat usaha keras PLN serta kerja sama dari masyarakat.

"Terima kasih kepada PLN yang kini telah melistriki Distrik Bonggo menjadi 24 jam nyala. Ini merupakan jawaban atas doa dan usaha kita semua, sehingga Bonggo dan Betaf bertambah jam nyala listriknya," ucap Eduard.

Guna meningkatkan layanan, PLN melakukan pembangunan jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 32,5 kms, jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 29,5 kms dan 13 unit gardu distribusi.

Dengan tersambungnya jaringan dari Distrik Urunumguay ke Distrik Bonggo, maka PLTD yang ada kini tidak dioperasikan. Distrik Bonggo dan Distrik Bonggo Timur yang memiliki beban puncak kurang lebih 400 kW kini sepenuhnya disuplai dari PLTA Orya 2x10 MW. Selain lebih andal, ini juga membuat biaya pokok penyediaan menjadi lebih murah.

General Manager PLN UIW P2B, Abdul Farid menyampaikan bahwa penambahan jam nyala ini dapat terealisasi dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat.

"Terima kasih kepada seluruh stakeholder yang mendukung PLN. Saya juga mengucapkan selamat kepada masyarakat yang ada di Distrik Bonggo, Bonggo Timur serta Betaf karena telah bertambahnya jam nyala operasi listrik di distrik-distrik tersebut. Kami pun terus berupaya memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat di Tanah Papua dalam hal kelistrikan," lanjut Farid.

Peningkatan jam nyala operasi ini diharapkam dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Bonggo dan Betaf dari sebelumnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler