Pelatih PSG Bersuara Soal Perseteruan Politik Prancis-Turki

PSG akan bertamu ke markas Basekshir.

AP Photo/Thibault Camus
Thomas Tuchel
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Di tengah memburuknya hubungan diplomatik antara Prancis dan Turki, Paris Saint Germain (PSG) telah dijadwalkan melawat ke markas juara Liga Turki musim lalu, Basekshir, di Stadion Fatih Terim, Istanbul, Kamis (29/10) dini hari WIB. Pelatih PSG, Thomas Tuchel, berharap, memburuknya hubungan dua negara tersebut tidak mengganggu jalannya laga kedua di babak penyisihan grup H Liga Champions tersebut.

Sebelumnya, Presiden Turki, Recep Tayip Erdogan, menyerukan kepada warganya untuk memboikot produk-produk keluaran Prancis. Tidak hanya itu, Erdogan juga menyebut, Presiden Prancis, Emanuel Macron, membutuhkan terapi untuk memperbaiki kesehatan mentalnya.  

Hal ini diungkapkan Erdogan sebagai bentuk kritik terhadap Macron, yang dinilai memberikan dukungan terhadap pelecehan kepada Nabi Muhammad SAW. Atas komentar Erdogan tersebut, Prancis dikabarkan tengah menimbang untuk menarik perwakilannya dari Turki.  

Tuchel pun mengaku telah mendengar dan mengikuti kabar terkait memburuknya hubungan diplomati kedua negara tersebut. Namun, pelatih asal Jerman itu tidak khawatir terkait adanya kemungkinan penundaan laga kontra Basekshir. Tuchel pun berharap, kondisi politik yang terjadi antara kedua negara tersebut tidak mempengaruhi pertemuan antara dua wakil negara tersebut di pentas kompetisi Eropa.

''Kami telah mendengar berbagai hal, tapi kami tidak khawatir. Sejujurnya, saya sedih, sebenarnya setiap orang ingin hidup harmonis. Karena itu, saya sedikit sedih, tapi tidak khawatir. Saya harap, apa yang terjadi di arena politik antara kedua negara, tidak berpengaruh pada event olahraga,'' tutur Tuchel seperti dilansir AFP, Rabu (28/10).

Kendati begitu, eks pelatih Borussia Dortmund itu mengaku, akan sedikit membahas soal kondisi politik antara kedua negara tersebut dengan para penggawa PSG. Namun, Tuchel menegaskan, fokus utama timnya adalah untuk bisa memetik tiga angka perdana di pentas Liga Champions musim ini. Pada laga pembuka Grup H, juara Ligue 1 musim lalu tersebut dipaksa menelan pil pahit usai dibekuk Manchester United, 2-1, tengah pekan lalu.

''Saya belum berbicara dengan para pemain soal ini. Mungkin, kami akan berdiskusi sedikit soal ini, karena bagaimanapun, kami bukan hanya atlet atau pesepak bola. Namun, fokus utama kami adalah soal hal-hal teknis yang akan kami tampilkan di atas lapangan. Selain itu, merpakan kehormatan buat kami untuk bisa tampil di Liga Champions,'' kata Tuchel.


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler