Peneliti Temukan Terumbu Karang Raksasa Setinggi 500 Meter
Terumbu karang raksasa ditemukan di Great Barrier Reef.
REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY — Schmidt Ocean Institute baru saja mengumumkan penemuan terumbu karang raksasa dengan ketinggian lebih dari 500 meter. Berdasarkan informasi, para ilmuwan menemukan terumbu karang itu di Great Barrier Reef – yang pertama kali ditemukan lebih dari 120 tahun lalu.
Ketinggian terumbu karang yang baru ditemukan itu, melebihi tinggi Empire State Building, Menara Sydney dan Menara Kembar Petronas.
"Penemuan tak terduga ini menegaskan bahwa kami terus menemukan struktur yang tidak diketahui dan spesies baru di Lautan kita," kata Wendy Schmidt, salah satu pendiri Schmidt Ocean Institute mengutip Phys Kamis (29/10).
Terumbu karang itu, ditemukan oleh ilmuan Australia di atas kapal penelitian Falkor milik Schmidt Ocean Institute, yang saat ini masih dalam eksplorasi laut selama 12 bulan di sekitar Australia. Menurut Wendy, pengetahuan mengenai laut saat ini memang masih terbatas.
Berkat teknologi baru yang berfungsi sebagai mata, telinga, dan tangan manusia di laut dalam, manusia, kata dia, telah memiliki kapasitas untuk menjelajah lebih baik dari sebelumnya.
"Bentangan samudra baru terbuka untuk kami, mengungkap ekosistem dan berbagai bentuk kehidupan yang berbagi planet dengan kami," ucap dia.
Terumbu itu pertama kali ditemukan pada 20 Oktober, ketika tim ilmuwan yang dipimpin oleh Dr. Robin Beaman dari Universitas James Cook melakukan pemetaan bawah air di dasar laut Great Barrier Reef bagian utara. Tim kemudian melakukan penyelaman pada 25 Oktober menggunakan robot bawah air Schmidt Ocean Institute, SuBastian untuk menjelajahi terumbu baru.
Dari hasil yang ditunjukan, dasar dari terumbu berbentuk pisau ini memiliki lebar 1,5 km, kemudian naik 500m ke kedalaman dangkal, dan hanya 40m di bawah permukaan laut. Terumbu karang lepas yang baru ditemukan ini menambah tujuh terumbu karang tinggi lainnya yang terlepas di daerah tersebut, yang dipetakan sejak akhir tahun 1800-an.
"Kami terkejut sekaligus gembira dengan apa yang kami temukan," kata Dr. Beaman.
Penemuan baru ini menambah khazanah penemuan bawah laut oleh Schmidt Ocean Institute. Sebelumnya, pada April lalu, para ilmuan tersebut juga menemukan makhluk laut terpanjang yang tercatat - siphonophore sepanjang 45m di Ningaloo Canyon, ditambah hingga 30 spesies baru.
Tak hanya itu, pada Agustus, para ilmuwan menemukan lima spesies karang hitam dan spons yang belum dideskripsikan. Mereka jugamencatat pengamatan pertama Australia terhadap ikan kalajengking langka di Taman Laut Coral Sea dan Great Barrier Reef. Selain dari penemuan pada bulan Februari dari taman karang laut dalam dan kuburan di Taman Laut Bremer Canyon.
"Untuk menemukan terumbu baru setinggi setengah kilometer di lepas pantai Cape York area Great Barrier Reef yang terkenal menunjukkan betapa misteriusnya dunia di luar garis pantai kita. Kombinasi data pemetaan dan pencitraan bawah air yang hebat ini akan digunakan untuk memahami terumbu baru ini dan perannya dalam Area Warisan Dunia Great Barrier Reef yang luar biasa." kata Dr. Jyotika Virmani, direktur eksekutif Schmidt Ocean Institute .