Mayoritas Rakyat AS Tolak Deklarasi Kemenangan Trump
Rakyat AS bersedia menunggu semua suara dihitung sebelum memutuskan siapa yang menang
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Sebagian besar rakyat Amerika Serikat yang merupakan representasi dari Partai Republik dan Partai Demokrat tidak menerima deklarasi kemenangan prematur Presiden Donald Trump dalam Pemilu tahun ini. Mereka bersedia menunggu semua suara dihitung sebelum memutuskan siapa yang menang, menurut jajak pendapat Reuters / Ipsos yang dirilis Kamis.
Survei 4-5 November juga menunjukkan publik sebagian besar mengesampingkan penilaian Trump tentang adanya kecurangan dalam hasil Pemilu. Perolehan suara Presiden Trump membuntuti perolehan suara calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden di Arizona dan Nevada.
Keunggulan perolehan suara Trump di Pennsylvania dan Georgia terus menyusut ketika negara bagian itu menghitung surat suara yang masuk. Saat jalannya menuju kemenangan menyempit pekan ini, Trump mengeluh tanpa bukti bahwa dia adalah korban penipuan pemilih yang meluas.
Trump menegaskan dia harus berada di posisi pertama di sebagian besar negara bagian yang masih menghitung suara. Ia mengumumkan kemenangan sebelum waktunya dalam pidato pagi yang bertele-tele yang salah membaca penghitungan suara di seluruh negeri.
Menurut jajak pendapat tersebut, hanya sedikit orang Amerika yang setuju dengan pandangan presiden tentang Pemilu: 16 persen orang dewasa AS, termasuk tujuh persen dari Demokrat dan 30 persen dari Republik, menerima deklarasi kemenangan Trump.
Sebanyak 84 persen lainnya, termasuk 93 persen dari Demokrat dan 70 persen dari Republikan, mengatakan para kandidat calon presiden tidak boleh mengumumkan kemenangan sampai semua suara dihitung. Dua pertiga orang Amerika mengatakan mereka meyakini pejabat pemilihan lokal bekerja dengan jujur.
Sebanyak 83 persen setuju bahwa "demokrasi kita dapat bertahan menunggu sampai semua suara dihitung untuk mengetahui siapa yang memenangkan pemilihan". Jajak pendapat Reuters / Ipsos dilakukan secara daring, dalam bahasa Inggris, di seluruh Amerika Serikat.
Jajak pendapat mengumpulkan pendapat dari 1.115 orang dewasa AS, termasuk 524 Demokrat dan 417 Republik. Jajak pendapat memiliki interval kredibilitas, ukuran presisi, sekitar enam poin persentase.