PTBA Proyeksikan Pasar Batu Bara Membaik pada 2021

Batu bara masih menjadi kebutuhan energi yang paling murah, sehingga masih dibutuhkan

SYIFA YULINNAS/ANTARA FOTO
Kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang,Sumatera Selatan.
Rep: Intan Pratiwi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 membuat penjualan batu bara baik domestik maupun ekspor terperosok dalam. Hal ini membuat kondisi operasional dan keuangan para perusahaan batubara terpuruk. Namun, hal ini diharapkan tak berlangsung lama.

Baca Juga


Direktur Sumber Daya Manusia PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Joko Pramono memproyeksikan ketika pandemi ini usai maka pasar batu bara akan kembali bergeliat meski secara bertahap. "Ekonomi kita sudah mulai meningkat dan kita lihat tidak hanya batu bara, tapi industri lain, komoditas mulai alami perbaikan," ujarnya, Jumat (6/11).

Lebih lanjut dia mengatakan, membaiknya kegiatan ekonomi, baik industri, retail, dan lainnya berdampak pada meningkatnya kebutuhan energi. Kondisi objektif saat ini adalah batu bara masih menjadi kebutuhan energi yang paling murah, sehingga masih akan dibutuhkan.

"Kalau kegiatan industri meningkat, maka dibutuhkan energi. Energi murah adalah batu bara. Pandemi 2020, perkiraan recover pada 2021, dan bisa berjalan lagi memenuhi kebutuhan industri. Tak hanya industri, bila perekonomian bergerak, baik perhotelan, retail, semua konsumsi energi. Energi tersuplai dari batu bara," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler