Berencana Serang Masjid, 12 Sayap Kanan Jerman Didakwa

Mereka berencana membunuh atau melukai Muslim sebanyak mungkin.

EPA/CHRISTIAN CHARISIUS
Berencana Serang Masjid, 12 Sayap Kanan Jerman Didakwa. Petugas polisi berdiri di depan masjid Al-Taqwa di Hamburg, Jerman (Ilustrasi).
Rep: Dea Alvi Soraya Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, ALFDORF -- Juru bicara Kantor Kejaksaan Federal Jerman mengatakan, 12 orang yang diduga anggota kelompok teroris sayap kanan diklaim merencanakan serangan ke masjid. Mereka berencana membunuh atau melukai Muslim sebanyak mungkin.

Baca Juga


"Orang-orang tersebut memiliki tujuan menciptakan kondisi yang mirip dengan perang saudara dengan serangan terhadap masjid dan pembunuhan atau melukai jumlah terbesar umat Muslim yang ada," kata juru bicara Kantor Kejaksaan Federal yang dikutip di RT, Sabtu (14/11).

Sebanyak 11 orang yang diduga anggota dari organisasi "Grup S" dan satu orang yang diduga sebagai pendukung mengadakan beberapa pertemuan dan mengusulkan untuk mengumpulkan 59 ribu dolar AS untuk mendapatkan senjata api. Jaksa penuntut menambahkan, tujuan dari anggota pendiri kelompok itu adalah mengguncang negara dan tatanan sosial Republik Federal Jerman dan akhirnya mengatasinya.

Tuduhan untuk 12 warga Jerman itu termasuk pendirian dan keanggotaan asosiasi teroris sayap kanan dan pelanggaran Undang-Undang Senjata. Semua tersangka ditangkap pada 14 Februari, kecuali satu orang yang masih menjadi buronan di tenggara kota Stuttgart. Salah satu pemimpin kelompok, bernama Werner S membawa pistol yang akan digunakan untuk latihan target pada pertemuan, tertulis dalam dakwaan.

"Seorang pria lain, yang tidak disebutkan namanya di antara 12 tersangka, ditangkap pada 14 Februari tetapi meninggal dalam penahanan pra-sidang," kata jaksa penuntut, meskipun mereka tidak merinci lebih lanjut.

Dalam pertemuan di Alfdorf, Jerman bagian selatan, 12 orang itu melemparkan kapak ke batang kayu dan menembakkan panah. Beberapa peserta membawa rompi antipeluru, senjata, dan seekor anjing yang dilatih untuk menyerang sesuai permintaan.

Jerman telah dilanda beberapa serangan teroris sayap kanan terhadap minoritas dalam beberapa tahun terakhir, termasuk pembunuhan etnis Turki oleh apa yang disebut Gerakan Bawah Tanah Sosialis Nasional, yang dihukum pada 2018. Tuduhan di Jerman pada "Grup S" datang ketika ekstremis sayap kanan dan Islam dikecam oleh pengunjuk rasa di negara tetangga Austria setelah orang-orang bersenjata menewaskan empat orang dan melukai 23 lainnya di ibu kota Wina pekan lalu.

https://www.rt.com/news/506637-germany-plot-murder-mosques/

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler