Kombinasi Gizi dan Olahraga Hasilkan Imunitas Tubuh

Meningkatkan imunitas tubuh menjadi wajib disamping menjalankan protokol kesehatan.

Republika/Prayogi
Makanan menarik, sehat dan bergizi untuk anak (ilustrasi).
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi COVID-19 ini ada rumus gizi ditambah olahraga sama dengan imunitas tubuh. Rumus ini dilontarkan Medical Senior Manager PT Kalbe Farma Tbk Dedyanto Henky Saputra saat memberikan tip untuk meningkatkan imun tubuh agar terhindar dari paparan virus.

Menurut Dedyanto, peningkatan imunitas tubuh menjadi suatu hal yang wajib, di samping mengikuti protokol kesehatan. Mengenai makanan sehat dan bergizi, Dedyanto memberikan resep agar memilih sumber makanan yang segar dengan mengurangi makanan kaleng yang mengandung pengawet.

Baca Juga


Selain itu, perlu menyusun asupan makanan sehari-hari berdasarkan jenis dan jumlah zat gizi disesuaikan dengan kebutuhan harian tubuh. Pantau juga kondisi berat badan agar dalam batas-batas yang ideal.

Kebutuhan gizi, kata Dedyanto, dipenuhi dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman pangan. Tujuannya agar kebutuhan zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin, mineral) serta air dapat terpenuhi.

Soal olahraga, Dedyanto mengatakan harus teratur. American Heart Association merekomendasikan durasi olahraga aerobik 150 menit per pekan atau kombinasi dari 75 menit per pekan olahraga aerobik dengan dua hari olahraga beban.

Olahraga aerobik bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah. Sedangkan olahraga beban penting untuk memelihara masa otot dan kesehatan tulang dan persendian.

Durasi olahraga antara 30-60 menit untuk setiap sesi latihan. Berolahraga sesuai dengan kemampuan tubuh dan jangan berlebihan

Dedyanto menambahkan selain olahraga perlu juga selalu menjaga kebersihan badan yakni dengan cara berjemur pada pagi hari. Berjemur akan mengaktifkan cadangan vitamin D yang tersimpan di bawah kulit.

"Vitamin D adalah salah satu zat nutrisi yang memiliki peran penting dalam kerja sistem imun tubuh," kata dia.

Rendahnya kadar vitamin D akan meningkatkan risiko paparan infeksi. Berjemur bagi orang yang tinggal di Indonesia sebaiknya dilakukan pada jam 09.30-10.00.

Dalam rentang waktu itu, menurut Dedyanto, kadar ultraviolet B (UVB) dinilai cukup untuk mengaktifkan vitamin D dan kadar UVA (yang dapat menyebabkan kerusakan kulit) dinilai tidak terlalu tinggi. Durasi berjemur selama 10-20 menit, tanpa tabir surya dan mengenai minimal 1/3 luas permukaan tubuh.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler