Toni Kroos Ungkap Kelemahan Jerman Lawan Spanyol

Jerman dipermalukan Spanyol 0-6 dalam pertandingan UEFA Nations League.

EPA-EFE/Jose Manuel Vidal
Gelandang Jerman Toni Kroos (tengah) saat berusaha merebut bola dari kaki pemain Spanyol Fabian Ruiz.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jerman menderita kekalahan terbesar saat bermain di kandang Spanyol pada laga pamungkas Grup A4 UEFA Nations League, Rabu (18/11) dini hari WIB. Tim asuhan Joachim Loew dipermalukan 0-6 oleh tuan rumah. Ferran Torres mencetak hat-trick. Alvaro Morata, Rodri, dan Mikel Oyarzabal masing-masing menyumbang satu gol.

Baca Juga


Gelandang Jerman Toni Kroos mengungkapkan, gol pertama Spanyol yang dicetak Morata pada menit ke-17 menjadi awal malapetaka. Kebobolan gol tersebut berimbas hilangnya koordinasi antarpemain Jerman. Sementara, usaha Die Mannschaft untuk menyerang selalu gagal karena pertahanan kuat Spanyol.

"Kami tidak bisa bekerja dengan baik di pertahanan. Spanyol menunjukkan cara bertahan. Rencana kami selama paruh pertama adalah untuk tetap kompak. Setelah tertinggal, kami menjadi gelisah dan terbuka terlalu dini," kata Kroos dikutip dari laman resmi Federasi Sepak Bola Jerman (DFB), Rabu (18/11).

Jerman kebobolan tiga gol pada babak pertama setelah Torres (33') dan Rodri (38') ikut mencatatkan namanya di kertas skor. Kroos mengatakan timnya berusaha mengejar ketertinggalan pada babak kedua dengan memusatkan fokus di lini depan, tapi tidak berhasil. Menurutnya, perlu ada analisis mendalam untuk mengevaluasi kinerja tim.

"Penting untuk menganalisis ini, karena ada banyak pekerjaan yang harus diselesaikan," kata dia.

Hal senada dikatakan oleh kiper Manuel Neuer, yang mengaku sangat kecewa dengan pertandingan ini. Menurutnya semuanya kacau, baik secara bahasa tubuh atau komunikasi tim.

"Ini sangat mengecewakan bagi kami semua. Kami masih punya waktu, dan apa pun bisa membantu kami, bahkan kekalahan yang mengecewakan," kata Neuer.

Serge Gnarby juga mengakui timnya sama sekali tidak dapat menguasai permainan. Kekalahan ini menurutnya sangat memalukan. Ia enggan mencari pembelaan untuk kekalahan tersebut.

"Kami buruk, tidak ada alasan untuk itu. Sekarang, kami tahu di mana kami berdiri. Tidak normal bagi kami mengalami kekalahan berat melawan tim sebaik itu," kata Gnarby.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler