Quebec Bangun Tugu Peringatan Penembakan di Masjid
Penembakan tragis di masjid Quebec terjadi pada 2017.
REPUBLIKA.CO.ID, KANADA -- Pemerintah Quebec, Kanada meresmikan sebuah tugu peringatan bagi para korban penembakan tragis di masjid Quebec pada 2017. Tugu tersebut dirancang oleh seniman Luce Pelletier di dekat Pusat Kebudayaan Islam Quebec, di distrik Ste-Foy kota.
Wali Kota Regis, Labeaume mengatakan serangan pada 29 Januari 2017 itu telah membuat keluarga, komunitas dan seluruh kota berduka. Sebanyak enam orang laki-laki Muslim ditembak mati saat mereka melakukan shalat Isya.
Labeaume mengatakan orang-orang di Kota Quebec ingin hidup berdampingan secara harmonis. Namun, sebuah serangan pedang baru-baru ini terjadi dan menewaskan dua orang dan lima lainnya terluka di distrik bersejarah kota itu pada malam Halloween.
"Peringatan berjudul Vivre Ensemble (Live Together), adalah cara untuk memperjelas bahwa kebencian tidak akan pernah menang," kata Labeaume dilansir dari The Star, Rabu (2/12).
Monumen ini terdiri dari beberapa elemen yang melambangkan pertemuan berbagai komunitas, dengan bagian di dekat masjid berfungsi sebagai tempat meditasi dan peringatan. Terdapat area untuk refleksi termasuk tulisan tentang apa yang terjadi malam itu, termasuk nama enam korban penembakan juga diukir di batu, masing-masing dihiasi dengan lembaran aluminium berlubang dengan pola yang terinspirasi oleh negara asal mereka, Maroko, Guinea, Tunisia, dan Aljazair.
Anggota keluarga dari enam korban - Mamadou Tanou Barry, Ibrahima Barry, Khaled Belkacemi, Abdelkrim Hassane, Azzeddine Soufiane dan Aboubaker Thabti serta beberapa korban selamat hadir untuk pembukaan tugu hari ini.
"Tragedi ini meninggalkan bekas luka permanen di hati ribuan warga,” kata Labeaume. "Untuk menunjukkan kami mengingat, kami masih memikirkan para korban hari ini, kami bangga memberi penghormatan dengan monumen peringatan yang megah," tambahnya.
Presiden masjid Boufeldja Benabdallah, memberikan pidato emosional dan pesan untuk anak-anak dari para korban. Boufeldja Benabdallah meyakinkan anak-anak dari korban penembakan itu, bahwa banyak orang yang hadir menunjukkan betapa banyak orang yang mencintai mereka.
“Saat Anda melewati orang di jalan, mereka akan memeluk Anda. Anda seperti anak-anak mereka, semua orang mencintai Anda dan semua orang ingin Anda menjadi warga negara yang hebat di masa depan, untuk menghormati kota ini dan untuk menghormati ingatan orang tua Anda," ujar Benabdallah.
Pelaku penembakan di masjid di Kota Quebec dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Februari 2019. Setelah keputusan banding yang berhasil minggu lalu, ia memenuhi syarat untuk mengajukan pembebasan bersyarat setelah menjalani hukuman 25 tahun penjara.