Dibuka Menguat, IHSG Dibayangi Aksi Ambil Untung
IHSG mengalami penguatan signifikan selama dua hari terakhir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (3/12) pagi bergerak menguat, namun diprediksi dibayangi aksi ambil untung. IHSG dibuka menguat 19,34 poin atau 0,33 persen ke posisi 5.833,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,94 poin atau 0,54 persen ke posisi 927,29.
"Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini cenderung dibayangi aksi profit taking seiring dengan penguatan yang signifikan dalam dua hari terakhir," kata Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi di Jakarta, Kamis.
Saat ini, muncul optimisme baru atas pembicaraan stimulus AS dan persetujuan vaksin. Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan pemimpin Senat Demokrat Chuck Schumer menyerukan pembicaraan segera dan mengatakan proposal bantuan bipartisan senilai 908 miliar dolar AS harus menjadi dasar untuk negosiasi. Sedangkan Inggris menyetujui vaksin Covid-19 dari Pfizer Incdan BioNTech SE.
Sementara itu, Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell mengindikasikan pada Rabu (2/12) bahwa tidak ada keretakan antara bank sentral dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin terkait penghentian program pinjaman darurat.
Di sisi lain, DPR AS menyetujui undang-undang yang pada akhirnya dapat menyebabkan perusahaan China, termasuk raksasa seperti Alibaba Group Holding Ltd dan Baidu Inc, dikeluarkan dari bursa Amerika jika regulator AS tidak diizinkan untuk meninjau audit keuangan mereka.
Dari komoditas, harga minyak WTI turun 0,6 persen pagi ini, sementara harga batu bara naik lebih dari dua persen.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 20,71 poin atau 0,08 persen ke 26.821,69, indeks Hang Seng naik 103,12 poin atau 0,39 persen ke 26.635,7, dan indeks Straits Times terkoreksi 4,44 atau 0,16 persen ke 2.806,51.