Rupiah Melemah Seiring Perkembangan Paket Stimulus
Pasar akan memperhatikan proses persetujuan stimulus yang ditentang Demokrat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis (3/12) pagi bergerak melemah seiring perkembangan paket stimulus di Amerika Serikat. Pada pukul 09.53 WIB, rupiah bergerak melemah 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp 14.135 per dolar AS dari posisi penutupan hari sebelumnya Rp 14.125 per dolar AS.
"Sentimen stimulus fiskal AS telah menekan dolar AS kemarin, tapi hari ini kemungkinan pasar akan memperhatikan proses persetujuan stimulus tersebut yang mendapatkan pertentangan dari pihak Demokrat di parlemen," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Kamis.
Menurut Ariston, penolakan tersebut bisa menahan pelemahan dolar AS hari ini terhadap nilai tukar lainnya. "Penguatan rupiah pun bisa tertahan hari ini," ujarnya.
Partai Republik dan Demokrat di Kongres tetap tidak dapat mencapai kesepakatan tentang bantuan baru untuk ekonomi AS yang dilanda pandemi, meskipun beberapa investor mengatakan berita ekonomi yang buruk dapat memacu para pembuat kebijakan bekerja lebih keras guna mencapai kesepakatan.
Pemimpin Mayoritas DPR AS Steny Hoyer juga mengungkapkan harapan bahwa kesepakatan dapat dicapai dalam beberapa hari mendatang.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.100 per dolar AS hingga Rp 14.150 per dolar AS. Pada Rabu (2/12) lalu, rupiah ditutup menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp 14.125 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp 14.130 per dolar AS.