Jabar Catat Peningkatan Kasus Positif Tertinggi

Kenaikan kasusnya karena ketidakdisiplinan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Foto: Lukas - Sekretariat Presiden
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Wiku menyebut, peningkatan kasus positif Covid-19 pekan ini diduduki Jawa Barat.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, Provinsi Jawa Barat mengalami peningkatan kasus positif tertinggi. Kasus positif di Jabar mencapai 3.785 atau 102 persen menjadi 7.497 kasus pada pekan ini. 

Baca Juga


Setelah Jawa Barat, Provinsi Papua berada di posisi kedua dengan kenaikan kasus sebesar 1.813 menjadi 2.063 kasus. Kemudian di posisi ketiga ditempati oleh Jawa Timur yang naik 725 kasus dari 2.804 menjadi 3.529, Sulawesi Selatan naik 367 kasus menjadi 1.022, dan Kalimantan Timur naik 291 kasus menjadi 1.514.

Di posisi keenam, Bali mencatatkan penambahan 278 kasus menjadi 953, DIY naik 249 kasus menjadi 1.034, Jambi naik 178 menjadi 442 kasus, Sulawesi Utara naik 147 menjadi 538, dan Kalimantan Selatan naik 133 kasus menjadi 148.

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tingginya kenaikan kasusnya disebabkan karena ketidakdisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan.

“Saya meminta kepada pimpinan daerah di Provinsi Jawa Barat, Papua, dan provinsi lainnya yang mencatatkan peningkatan kasus pada minggu ini agar melakukan evaluasi terhadap protokol kesehatan secara menyeluruh,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (10/12).

Ia meminta agar daerah melakukan pemetaan permasalahan yang menyebabkan masyarakat tak patuh terhadap protokol kesehatan. Selain juga menegakan disiplin terhadap masyarakat yang abai dengan memberikan sanksi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler