HNW Desak Kemenag Serius Atasi Covid-19 di Pesantren

Kemenag perlu lebih intensif mengedukasi dan sosialisasi pengadaan lingkungan bersih

Republika/eko widiyatno
Pesantren El Bayan Desa Padangsari Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, menerapkan protokol.kesehatan secara ketat. Hal ini ditempuh pengelola pesantren agar tidak terulang lagi kejadian ratusan santri terpapar Covid 19.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mengaku prihatin dengan tingginya angka penularan Covid-19 di pondok pesantren. Mengacu data dari Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama hingga 6 Desember, sebanyak 4.328 santri, 21 ustaz/ustazah, dua pegawai, 67 pesantren di 13 provinsi terpapar virus Covid-19.

Sedangkan data dari Rabithah Ma’ahid Al-Islamiyah (RMI) PBNU, ada 110 pesantren dan sekira 4.000 santri terpapar Covid-19. Ditambah 207 kyai/nyai yang wafat diduga kuat karena virus itu.

Untuk itu, Kementerian Agama (Kemenag) diminta untuk lebih serius menangani Covid-19 di lingkungan pesantren. Kementerian yang dipimpin Fachrul Razi itu perlu bekerja sama dengan pihak lain untuk mengatasi hal tersebut.

"Banyak santri, ustaz, kyai yang terpapar. Sudah seharusnya Kementerian Agama lebih memastikan kehadiran dan advokasinya untuk dunia pesantren," ujar HNW lewat keterangan tertulisnya, Senin (14/12).

Kemenag perlu lebih intensif melakukan edukasi dan sosialisasi perihal pengadaan lingkungan yang bersih. Termasuk sarana cuci tangan, hand sanitizer, dan fasilitas tes usap gratis bagi pesantren yang mengadakan pembelajaran tatap muka.

Dinas kesehatan dan rumah sakit setempat juga perlu digandeng Kemenag untuk menangani Covid-19 di pesantren. "Pesantren adalah aset pendidikan moral dan keagamaan yang sangat penting bagi bangsa Indonesia," ujar HNW.

HNW mendesak Kemenag untuk membantu pesantren mengatasi Covid-19. Salah satunya dengan memaksimalkan potensi anggaran tahunan yang tidak terserap, yang setiap tahunnya berada di atas Rp 2 triliun. "Penting juga bagi Kemenag massif sosialisasikan prokes dan kebiasaan baru di era Covid-19, agar pesantren tidak menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," ujar HNW.

Dengan upaya-upaya tersebut, pesantren dapat ikut berkontribusi memutus penyebaran Covid-19. Dengan menghadirkan generasi penerus para ulama yang sehat. "Sekaligus menjadikan pesantren sebagai pusat pembentukan calon Ulama yang Rahmatan lil alamin, tidak lagi jadi sasaran fitnah karena terpapar sebagian Covid-19," ujar Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler