Semua Kelurahan di Salatiga Ditemukan Kasus Covid-19
Kota Salatiga pun menjadi zona merah Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Menyusul lonjakan signifikan kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, Kota Salatiga, Jawa Tengah, kini berstatus zona merah persebaran Covid-19. Pemerintah Kota (Pemkot) Salatiga memastikan, persebaran kasus Covid-19 telah merata di 23 kelurahan.
"Sekarang, Salatiga sudah menjadi zona merah, karena kasus Covid-19 sudah ditemukan di semua kelurahan," tegas Wali Kota Salatiga, Yuliyanto, yang dikonfirmasi Selasa (15/12).
Berdasarkan penelusuran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga, penyebarannya berasal dari berbagai klaster penularan, mulai dari klaster keluarga, klaster tempat kerja dan pusat kegiatan masyarakat lainnya, termasuk pondok pesantren.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, wali kota menyampaikan, Pemkot Salatiga sudah meneruskan Informasi situasi terkini zona penyebaran Covid-19, ke seluruh kecamatan dan kelurahan yang ada di daerahnya.
"Perkembangan kasus Covid-19 ini agar menjadi perhatian serius segenap warga Kota Salatiga, agar semakin berhati- hati dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes)," jelasnya.
Yuliyanto menambahkan, penyebaran Covid-19 tidak hanya terjadi di lingkungan pondok pesantren, namun kasusnya kini juga ditemukan di lingkungan pendidikan formal. Kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 pada hari Selasa ini, merupakan hasil tes swab dari SMAN 2 Kota Salatiga.
"Berdasarkan kontak erat berasal dari tempat kerja dan suspek dari sejumlah rumah sakit di Kota Salatiga," jelasnya.
Saat ini, lanjut wali kota, SMA Negeri 2 Kota Salatiga telah menerapkan work from home (WFH) karena ada 14 orang yang dinyatakan positif dari hasil swab pada tanggal 5 dan 7 Desember 2020 lalu.
Kepala Dinkes Kota Salatiga, Siti Zuraida menambahkan, hari ini di wilayah Kota Salatiga ada penambahan pasien positif sebanyak 51 orang dan 26 orang pasien dinyatakan sembuh. Secara kumulatif, lanjut Siti, kasus Covid-19 di Kota Salatiga tercatat telah mencapai 1.153 kasus.
"Rinciannya 364 orang menjalani isolasi dan perawatan, 765 pasien sudah dinyatakan sembuh, dan 24 orang meninggal dunia," lanjutnya.