'Bebaskan HRS' Ikut Bergema di Titik Nol Kilometer Yogya

Ada lima tuntutan yang disuarakan lewat aksi bertajuk Jogja Bergerak tersebut

Wihdan Hidayat / Republika
Massa yang tergabung dalam Jogja Bergerak Untuk Keadilan dan HAM menggelar unjuk rasa di Titik Nol Yogyakarta, Jumat (18/12). Aksi yang diprakarsai oleh Forum Umat Islam (FUI) DIY ini sebagai sikap atas tewasnya enam pengawal Habib Rizieq Syihab. Selain itu, juga minta kepada Pemerintah untuk membebaskan Habib Rizieq Syihab.
Rep: Wahyu Suryana Red: A.Syalaby Ichsan

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Aksi unjuk rasa warga yang menuntut Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq Shihab (HRS) dibebaskan turut digelar di Yogyakarta. Ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat terlihat memenuhi sekitaran Titik Nol Kilometer untuk menyampaikan aspirasinya.

Baca Juga


Sebagian besar peserta aksi berkumpul selepas pelaksanaan Shalat Jumat. Namun, ada pula sebagian peserta aksi yang sudah tiba sebelumnya, melaksanakan Shalat Jumat di Masjid Gedhe Kauman, lalu menuju Titik Nol Kilometer untuk unjuk rasa.

Mereka datang membawa selebaran-selebaran bertuliskan pesan. Seperti Diam Tertindas atau Bangkit Melawan, Usut Tuntas Pelaku Pembunuhan Enam Laskar FPI, Kejar dan Penjarakan Koruptor, Siap Teruskan Perjuangan Menyelamatkan NKRI.

Banyak peserta aksi yang membawa makanan dan minuman seperti wedang jahe, teh dan kopi untuk dibagikan ke peserta aksi lain. Ada pula makanan dan minuman ringan dari panitia yang berasal dari donasi-donasi yang mereka kumpulkan.

Koordinator aksi, Puji Hartono, mengajak segenap umat Islam sama-sama mengirim doa kepada Allah SWT agar orang-orang beriman di Tanah Air tidak lagi menerima kriminalisasi. Sehingga, bangsa Indonesia hidup tentram, damai dan sejahtera."Jangan ada yang mencoba mengadu domba kita, kita tetap bersatu, kita melawan kezaliman dan kemungkaran," kata Puji, Jumat (18/12).

Koordinator lain, Fadlun Amin menuturkan, ada lima tuntutan yang disuarakan lewat aksi bertajuk Jogja Bergerak tersebut. Pertama, duka cita mendalam meninggalnya enam Laskar FPI dalam penembakan di Tol Cikampek KM 50.

Lalu, menyesalkan dan mengutuk keras tindakan oknum aparat kepolisian yang mereka sebut telah melakukan extra judicial killing atau pembunuhan di luar hukum. Menurut Fadlun, tindakan itu mengarah kepada tindakan pelanggaran HAM berat.

Kemudian, mendukung dan mendesak pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Independen dengan melibatkan Tim Komisi HAM Internasional dan Mahkamah Internasional. Tujuannya, agar pengusutan obyektif, profesional dan transparan.

"Menuntut pembebasan segera Habib Rizieq Shihab, ulama dan tokoh lain yang ditahan karena sikap serta tindakan kritisnya terhadap pemerintah dalam menjaga iklim demokrasi Pancasila yang telah menjadi kesepakatan bangsa Indonesia," ujar Fadlun.

Terakhir, menyerukan kepada seluruh umat Islam memperbanyak doa dan melakukan qunut nazilah di setiap shalat wajib. Seraya, memohon kepada Allah SWT agar melindungi keselamatan NKRI, serta menjauhkan dari pemimpin yang zalim.

Aksi terpusat di perempatan Titik Nol Kilometer Yogyakarta, dan tetap berjalan walau sempat hujan rintik sekitar 14.56. Arus lalu lintas yang ditutup hanya yang mengarah ke Alun Alun Utara, selebihnya masih bisa dilintasi pengendara.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler