Hotel Crown Tasikmalaya Bisa Tampung 100 Pasien Covid-19
Seluruh persiapan untuk menyulap hotel jadi tempat isolasi itu sudah 100 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mulai mengoperasionalkan Hotel Crown yang berlokasi di Kecamatan Cipedes, sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 pada Senin (21/12). Namun, tempat itu hanya digunakan untuk mengisolasi pasien Covid-19 tanpa gejala (asimtomatik).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, rencananya pada Senin (21/12) sore, pasien Covid-19 sudah mulai masuk ke hotel itu. Menurut dia, seluruh persiapan untuk 'menyulap' hotel jadi tempat isolasi itu sudah 100 persen rampung.
"Jam 4 (sore) ini rencanaya sudah ada yang masuk. Semua persiapan sudah selesai. Tenaga kesehatan, klinik sudah siap. Tinggal kita terima pasien," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Senin.
Ia menyebutkan, terdapat 61 kamar di hotel itu. Namun, tak seluruh kamar akan digunakan untuk pasien. Sebab, harus ada kamar yang dikhususkan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Dari total 61 kamar, sekira 10 kamar akan digunakan oleh nakes. Sisanya, 51 kamar akan digunakan untuk ruang isolasi pasien Covid-19.
Kendati hanya terdapat 51 kamar untuk pasien, ruangan-ruangan itu dapat dimaksimalkan untuk menampung 100 pasien. "Ketika ada dari satu klaster, bisa satu kamar diisi dua orang. Artinya maksimal bisa sampai 100 tempat tidur," kata dia.
Meski begitu, Uus mengatakan, pasien yang berada dalam satu kamar adalah kasus dari satu klaster. Jika pasien tak saling kenal, tak akan disatukan dalam satu kamar. Selain itu, kesamaan hari pasien masuk pun harus dijadikan pertimbangan.
Ihwal persiapan Rumah Sakit Dewi Sartika untuk rumah sakit darurat Covid-19, Uus mengatakan, belum sepenuhnya rampung. "Setelah dari sini, jalan dua-tiga hari lancar, kita lakukan ke Rumah Sakit Dewi Sartika. Pekan ini kita usahakan bisa dipakai," kata dia.