Harga Cabai di Kulonprogo Naik Hingga 100 Persen
Harga cabai rawit merah cenderung mengalami kenaikan hingga Rp 49.600 per kilogram
REPUBLIKA.CO.ID, KULONPROGO--Harga cabai di lima pasar rakyat di Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami lonjakan hingga 100 persen pada libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Hal itu terjadi karena pasokan berkurang, sedangkan permintaan meningkat.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo Iffah Mufidati di Kulonprogo, Kamis (24/12) mengatakan harga cabai di tingkat pedagang saat ini sangat tinggi, yakni harga cabai keriting pada awal November rata-rata Rp27.200 per kilogram sekarang berkisar Rp50.800 per kilogram, cabai rawit hijau juga cenderung mengalami kenaikan dari rata-rata Rp14.600 per kilogram naik menjadi Rp38.000 per kilogram.
Selanjutnya, harga cabai rawit merah cenderung mengalami kenaikan dari rata-rata Rp17.600 per kilogram naik menjadi Rp49.600 per kilogram.
"Harga rata-rata cabai merah keriting, cabai rawit hijau, cabai rawit merah pada akhir tahun ini cenderung naik dan mengalami fluktuasi harga. Hal ini disebabkan stok dan produksi cabai yang menurun karena memasuki musim hujan," kata Iffah.
Selain cabai, lanjut Iffah, kenaikan kebutuhan pokok, yakni telur, daging ayam, gula pasir dan beras. Harga telur ayam pada awal November rata-rata Rp21.800 per kilogram terus meningkat hingga saat ini Rp27.000 per kilogram. Ayam potong pada awal November rata-rata Rp31.600 per kilogram naik menjadi rata-rata Rp35.000 per kilogram. Kemudian gula pasir juga mengalami kenaikan dari Rp12.600 per kilogram naik menjadi Rp13.000 WIB. Begitu juga harga beras pada akhir tahun ini mengalami fluktuatif.
Harga kebutuhan pokok yang harganya stabil adalah daging sapi dan minyak goreng. Harga daging sapi kualitas satu Rp129 ribu per kilogram, dan kualitas kedua Rp119.000 per kilogram. Selanjutnya, harga minyak goreng kemasan Rp14.100 per liter dan minyak goreng curah/sawit Rp13.300 per liter.
"Kami mengharapkan masyarakat tidak melakukan aksi borong, sehingga harga kebutuhan pokok tidak mengalami lonjakan yang akan merugikan masyarakat juga," harapnya.
Iffah mengatakan ketersedian elpiji di Kulon Progo mengalami kekurangan 465 ribu tabung pada akhir tahun ini. Alokasi LPG bersubsidi tiga kilogram dalam satu tahun sebanyak 4.025.333 tabung, realisasi dari Januari hingga Desember 2020 sebanyak 4.490.333 tabung. "Kekurangan dicukupi Pertamina sesuai kebutuhan," katanya.
Salah satu pedagang kebutuhan pokok di Sentolo, Sortiyah mengatakan harga kebutuhan pokok saat libur natal ini sangat tinggi. Hal ini dikarenakan barang tidak ada dan permintaan tinggi. Ia mencontohkan harga cabai keriting saat ini untuk kualitas A berkisar Rp58.000 per kilogram dan kualitas kedua Rp53.000 per kilogram. Harga sayur juga mengalami kenaikan dan kelangkaan."Saat ini pasokan sayur dari Magelang dan Temanggung mengalami penurunan, sehingga harga sayur dan cabai naik," katanya.