SKK Migas: Produksi Blok Cepu akan Mulai Menurun Tahun Ini

Puncak produksi minyak Blok Cepu di angka 230 ribu barel per hari.

ROL/Wisnu Aji Prasetiyo
Blok Cepu (ilustrasi).
Rep: Intan Pratiwi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi pada tahun ini Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu akan mulai memasuki masa penurunan produksi alami (natural decline). Meski begitu, SKK memproyeksikan penurunan produksi dari Lapangan Banyu Urip tidak akan secara dratis.

Baca Juga


Direktur Operasi SKK Migas, Julius Wiratno menjelaskan sebenarnya natural decline ini sudah diprediksi dari awal pengesahan POD Lapangan Banyu Urip. Awalnya, Lapangan ini hanya mampu memproduksi besar di 18 bulan pertama.

Namun, faktanya selama lima tahun terakhir lapangan banyu urip mampu berkontribusi besar dalam produksi migas nasional. "POD awal hanya diperkirakan 18 bulan pertama, tapi sudah hampir lima tahun masih luar biasa. Bahkan skrg udah titik puncak, tapi akan segera decline karena kondisi resverve sudah waktunya," ujar Julius, Sabtu (2/1).

Julius mengatakan penurunan memang belum bisa diprediksi sampai berapa barel per hari. Hanya saja ia mentaksir penurunan tidak akan terjadi secara drastis namun secara gradual.

 

 

"Puncaknya produksi memang masih bisa di angka 230 ribu barel per hari Berapa penurunannya masih juga kita bahas. Hanya saja, kami yakin penurunan ini akan bersifat gradual, tidak banyak. Bisa sekitar 4-5 persen saja," ujar Julius.

Untuk bisa mengatasi natural decline, ada upaya yang dilakukan KKKS dan SKK dalam hal ini. Julius mengatakan salah satu caranya adalah tim menginjeksi lagi air dari aliran sungai Bengawan Solo ke platform sumur. Sehingga dengan adanya injeksi air ini, maka minyak masih bisa terangkat ke atas dan mampu menekan natural decline.

"Kita usahakan semaksimal mungkin agar penurunan tidak drastis," ujar Julius.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler