Produksi Pupuk Indonesia Grup Tembus 12 Juta Ton pada 2020

Peningkatan produksi pupuk didukung pengoperasian pabrik baru Urea di Gresik.

Humas PT Pupuk Indonesia
Kawasan pabrik pupuk milik PT Pupuk Indonesia.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) kembali mencetak rekor produksi tertinggi sepanjang sejarah industri pupuk di Indonesia. Tercatat sepanjang 2020, para produsen pupuk dibawah koordinasi Pupuk Indonesia, berhasil memproduksi pupuk 12.254.676 ton. Angka tersebut, setara 117 persen dari target RKAP 2020 yang sebesar 10.472.000 ton.

Baca Juga


Direktur Produksi Pupuk Indonesia Bob Indiarto mengatakan, total produksi sepanjang 2020 terdiri atas 7.983.042 ton Urea, 3.014.077 ton NPK, 451.972 ton SP-36, 795.930 ton ZA dan 9.655 ton ZK. 

"Kinerja produksi dalam tiga tahun terakhir, selalu meningkat dan mencetak rekor tertinggi," ujar Bob dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (5/1).

Bob menilai, salah satu penyebab peningkatan volume produksi yakni berkat  pengoperasian pabrik baru Urea di Gresik yang mulai komersial sejak 2018 dan pabrik baru NPK di Palembang sejak 2020 serta berhasilnya Pupuk Indonesia Grup menjaga keandalan pabrik sehingga kinerja produksi mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Bob menerangkan, beberapa faktor yang mendongkrak produksi perseroan yakni implementasi manufactur excellence dan digital fertilizer. Platform ini merupakan aplikasi yang dapat memonitor seluruh aspek kinerja pabrik serta menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, serta menurunkan angka shutdown di pabrik.

Kemudian, perusahaan juga berhasil memproduksi amoniak 6.012.997 ton, setara 121 persen dari target yang sebesar 4.960.000 ton. Produksi lainnya, asam sulfat dan asam fosfat masing-masing sebesar 853.112 ton dan 218.883 ton. 

 

 

"Pertumbuhan produksi juga dialami produk non pupuk perseroan yang mana mencapai 119 persen dari target menjadi 7.084.992 ton," ucap Bob.

Untuk itu, Bob mengapresiasi lima produsen pupuk yang telah menjaga produktivitas di setiap tahunnya demi mendukung program ketahanan pangan nasional. Kelima produsen dimaksud yakni PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Iskandar Muda, dan PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. 

"Pencapaian ini berkat kerja keras para insan Pupuk Indonesia Grup yang selalu menjaga pabrik agar dapat beroperasi secara optimal dengan rate yang cukup tinggi meskipun dihadapi tantangan pandemi sepanjang 2020," kata Bob menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler