Kim Jong-un: Korut Alami Masa Terburuk

Rencana ekonomi Korut dinilai gagal

KCNA
Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un
Rep: Umar Mukhtar Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengakui rencana pembangunan ekonomi negaranya gagal di hampir seluruh bidang. Hal itu dia sampaikan saat membuka kongres Partai Buruh yang berkuasa di Korut.

Baca Juga


Kim menyebut bahwa apa yang terjadi di lima tahun terakhir belum pernah terjadi sebelumnya. "Dan masa terburuk dari yang terburuk bagi negara," kata dia seperti dilansir dari Aljazirah mengutip kantor berita Yonhap, Rabu (6/1).

"Cara paling pasti dan tercepat untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi kita saat ini adalah dengan melakukan segala upaya yang mungkin untuk memperkuat kekuatan kita sendiri dan kapasitas kemandirian kita sendiri," ujarnya.

Pertemuan kongres tersebut adalah yang pertama dalam lima tahun, dan yang kedelapan dalam sejarah negara bersenjata nuklir itu. Kongres itu diadakan beberapa pekan sebelum presiden terpilih AS Joe Biden menjabat.

Hubungan dengan Washington telah menemui jalan buntu sejak pembicaraan antara Kim dan Presiden Donald Trump macet mengenai pencabutan sanksi dan apa yang bersedia diserahkan Pyongyang sebagai balasannya. Pada saat yang sama, Korea Utara lebih terisolasi dari sebelumnya setelah menutup perbatasannya Januari lalu untuk melindungi diri dari virus corona yang pertama kali muncul di negara tetangga China, sekutu utamanya.

Kongres dibuka pada Selasa di ibu kota, dan dihadiri 7.000 delegasi yang memadati aula besar. Tidak ada dari mereka yang mengenakan masker.

Kim dalam kesempatan itu mengungkapkan, hasil dari strategi pembangunan ekonomi lima tahun terakhir sangat jauh dari tujuan negaranya di hampir semua bidang. Rencana itu diam-diam dibatalkan lebih cepat dari jadwal tahun lalu.

"Kami bermaksud untuk menganalisis secara komprehensif dan mendalam pengalaman kami, pelajaran dan kesalahan yang dilakukan," kata Kim, yang mengenakan setelan hitam dan lencana kerah dari ayah dan kakeknya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler