Kim Jong Un akan Perluas Militer Korut

Kemampuan militer Korut akan diperluas untuk membela negara dengan lebih baik

AP/Ahn Young-joon
Orang-orang menonton layar TV yang menampilkan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un selama kongres partai yang berkuasa, di Stasiun Kereta Api Seoul di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 6 Januari 2021.
Rep: Idealisa Masyrafina/Lintar Satria Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan dia akan memperluas kemampuan militer untuk membela negara dengan lebih baik. Pernyataan ini disampaikannya selama kongres partai yang jarang terjadi ketika negara tersebut menghadapi sanksi dan tekanan internasional.

Kongres Partai Kedelapan, yang dimulai pada Selasa (5/1), terjadi ketika Korea Utara menghadapi peningkatan krisis ekonomi yang disebabkan oleh karantina perbatasan yang diberlakukan sendiri untuk mencegah wabah virus corona, serangkaian bencana alam, dan sanksi internasional atas program senjata nuklirnya.

Pertemuan itu juga dilakukan hanya beberapa hari sebelum Presiden terpilih AS Joe Biden akan menjabat. Pertemuan pribadi yang belum pernah terjadi sebelumnya antara Kim dan Presiden Donald Trump gagal mengarah pada terobosan dalam pembicaraan denuklirisasi atau pelonggaran sanksi.

Dalam sesi pada Rabu (6/1), Kim membahas kebijakan untuk membuat perubahan nyata dalam meningkatkan standar hidup masyarakat. Ini sehari setelah dia mengakui bahwa tujuan ekonomi sebelumnya gagal, menurut laporan media pemerintah.

Untuk mengamankan lingkungan yang damai bagi rakyat dan negara, Kim menyerukan menempatkan kemampuan pertahanan negara pada tingkat yang jauh lebih tinggi dan mengedepankan tujuan untuk mewujudkannya. Kongres partai yang diadakan di Pyongyang adalah yang pertama sejak 2016, yang merupakan yang pertama sejak 1980.

Sejak mengumumkan moratorium uji coba nuklir dan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) yang dideklarasikan sendiri mulai 2018, Kim telah menyerukan kelanjutan produksi senjata nuklir untuk persenjataannya. Korut telah meluncurkan serangkaian rudal yang lebih kecil dan meluncurkan apa yang akan menjadi ICBM terbesar di Korea Utara di parade bulan Oktober.

Korea Utara belum secara resmi mengonfirmasi infeksi virus corona, meskipun telah melaporkan ribuan kasus yang dicurigai ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan memberlakukan langkah-langkah keras untuk mencegah wabah. Foto-foto kongres yang dirilis oleh media pemerintah menunjukkan para delegasi duduk berdekatan tanpa memakai masker pelindung wajah.

Baca Juga


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler