Realisasi Investasi Kuartal IV 2020 Capai Rp 214,7 Triliun
Singapura masih mendominasi dengan total investasi sebesar 2,6 miliar dolar AS
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan, realisasi investasi pada kuartal IV 2020 sebesar Rp 214,7 triliun. Angka itu tumbuh 3 persen secara year on year (yoy), sebelumnya pada kuartal IV 2019 sebesar Rp 208,3 triliun.
Dari total investasi tersebut, sebesar Rp 111,1 triliun di antaranya merupakan investasi langsung asing atau Penanaman Modal Asing (PMA). Sementara investasi dalam negeri atau Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 103,6 triliun.
Dengan begitu, PMA naik 5,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 105,3 triliun. Lalu PMDN naik 0,7 persen dibandingkan kuartal IV 2019 yang sebesar Rp 103 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjelaskan, pertumbuhan PMA yang cukup besar pada akhir 2020, dikarenakan kepercayaan diri investor mulai muncul.
"Kenapa PMA-nya lebih besar karena di kuartal keempat, kasus pertama pandemi Covid sudah ada vaksinasinya. Itu membuat rasa percaya diri investor asing di Indonesia," ujar Bahlil dalam konferensi pers virtual, Senin (25/1).
Menurutnya, pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK) pun cukup memberikan pengaruh positif kepada investor asing. Mereka lebih yakin berinvestasi di Tanah Air.
Bila dilihat dari negara asal investasi, Singapura masih mendominasi dengan total investasi sebesar 2,6 miliar dolar AS pada kuartal IV/2020. Disusul oleh China sebesar 1,3 miliar dolar AS.
"Tidak heran lagi karena Singapura merupakan hub investasi," ujar Bahlil. Pada posisi ketiga dan keempat, ditempati oleh Hongkong dan Korea Selatan, jumlah investasi masing-masing sebesar 1,1 miliar dolar AS dan 0,7 miliar dolar AS pada akhir tahun lalu.