Upaya Pemprov DKI Antisipasi RS Rujukan Covid Kolaps

DKI mengatakan meningkatkan beberapa upaya untuk cegah RS rujukan Covid-19 kewalahan

Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan bersiap melakukan perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet, Jakarta, Jumat (22/1). Berdasarkan data per Jumat (22/1) pukul 08.00 WIB, RSD Wisma Atlet saat ini merawat 4.935 pasien Covid-19 dari jumlah tempat tidur sebanyak 5994 atau secara keseluruhan jumlah keterisian tempat tidur mencapai 82,33 persen. Republika/Thoudy Badai
Rep: Flori Sidebang Red: Yudha Manggala P Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia per Selasa (26/1) terus meningkat dan telah mencapai angka satu juta lebih kasus. Menanggapi hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun menyatakan akan berupaya menangani pandemi sebaik mungkin.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, untuk mengantisipasi kemungkinanan rumah sakit (RS) rujukan Covid-19 di Ibu Kota mengalami kolaps akibat meningkatnya jumlah kasus positif corona, pihaknya menyiapkan berbagai upaya. Salah satunya adalah meningkatkan kapasitas, mulai dari rumah sakit hingga lahan pemakaman.

"Sudah sering kami sampaikan, DKI Jakarta akan terus meningkatkan dan mengupayakan ketersediaan berbagai fasilitas. Mulai dari rumah sakit, laboratorium, tempat tidur, ruang ICU, bahkan tempat pemakaman. Kami pastikan, insya Allah, kami bisa terus menyiapkan berbagai fasilitas," kata Ariza di Balai Kota Jakarta, Selasa (26/1).

Ariza menyebut, Pemprov DKI akan terus menambah jumlah rumah sakit rujukan Covid-19 dan meningkatkan kapasitasnya. Meski demikian, dia tidak menjelaskan secara rinci, mengenai hal tersebut.

"Semuanya sudah diatur. Pokoknya prinsipnya, semuanya kita tingkatkan, rumah sakit (rujukan Covid-19) dari (total) 98 menjadi 101. Kita upayakan, kita tingkatkan terus, sebagaimana kebijakan dari pak gubernur, dari Kemenkes juga," tutur Ariza.

"Rumah sakit rujukan ditingkatkan sampai 40 bahkan 50 persen lagi. Rumah sakit-rumah sakit yang belum menjadi RS rujukan, kami minta, sudah mulai proses, menjadi RS rujukan (Covid-19). Bahkan kami minta kepada Menteri Pariwisata agar ke depan ditambah lagi hotel-hotel sebagai tempat isolasi mandiri," lanjutnya menjelaskan.

Baca Juga


Upaya selanjutnya, Ariza menuturkan, Pemprov DKI juga terus melakukan peningkatan, perbaikan, dan penyempurnaan regulasi. Hal ini, kata dia, disesuaikan dengan fakta, data dan kondisi yang ada.

Selain itu, jelas dia, pihaknya meningkatkan pula jumlah aparat yang melakukan pemantauan, pengawasan dan penindakan terhadap para pelanggar protokol kesehatan. Sanksi bagi para pelanggar itu pun turut ditingkatkan.

Namun, menurut dia, sebanyak apapun jumlah aparat yang diterjunkan untuk melakukan pengawasan, tidak sebanding dengan jumlah penduduk Jakarta yang kurang lebih 11 juta jiwa. "Untuk itu kami membutuhkan dukungan dari masyarakat untuk melaporkan kepada kami, membantu mengingatkan, mengawasi, dan lain sebagainya," ujarnya.

Politikus Partai Gerindra itu kembali meminta masyarakat agar lebih mematuhi dan taat menerapkan protokol kesehatan. Menurut dia, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Kita tidak bisa melawan covid apabila tidak kerja sama. Kerja sama kami tingkatkan dengan daerah-daerah tetangga, daerah penyangga, dengan pemerintah pusat mendapat dukungan penuh. Tetapi yang paling penting dari semuanya, kerja sama dengan seluruh warga Jakarta," ucap Ariza.

Sebelumnya diberitakan, angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan total kumulatif jumlah pasien konfirmasi positif telah melampaui angka satu juta kasus dengan penambahan kasus harian pada Selasa (26/1) ini, yang sebesar 13.094.

Total kasus kumulasi pun tercatat sebanyak 1.012.350. Berdasarkan data Satgas, jumlah spesimen yang diperiksa pada hari ini sebanyak 75.194 dari 48.097 orang.

Semakin tingginya jumlah kumulatif kasus positif ini menunjukan bahwa laju peningkatan kasus masih belum terkendali. Upaya yang dilakukan selama ini juga masih belum efektif mengendalikan penambahan kasus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler