Negara Mana yang Paling Banyak Lakukan Vaksinasi Covid-19?

Uni Emirat Arab telah melakukan vaksinasi terhadap 29 persen penduduknya.

EPA/MADE NAGI
Ilustrasi vaksin Covid-19. Uni Emirat Arab telah melakukan vaksinasi terhadap 29 persen penduduknya.
Rep: Idealisa Masyrafina Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pertama kali tercatat pada akhir 2019 di China, virus corona Covid-19 telah menyebar ke seluruh dunia, dan dinyatakan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Puluhan negara telah mencatat lebih dari 1.000 kematian, sementara jumlah kasus sekarang mencapai lebih dari satu juta di beberapa negara. Namun, perbedaan dalam tes berarti bahwa jumlah kasus mungkin lebih kecil untuk beberapa negara.

Baca Juga


Negara yang lebih besar cenderung memiliki jumlah kasus dan kematian yang lebih tinggi. Tetapi ada banyak faktor lain yang berperan, seperti profil demografi. Negara-negara dengan populasi yang menua mungkin lebih terpukul karena penyakit ini lebih berbahaya bagi orang tua.

Tingkat kasus, yang menunjukkan tingkat kasus harian per juta orang di negara manapun, menunjukkan berapa banyak negara Eropa yang menghadapi infeksi tertinggi baru selama musim dingin. Penyakit ini telah menyebabkan puluhan ribu kematian di banyak negara, menghantam AS, Brasil, India, Meksiko, dan Inggris.

Sementara sebagian besar negara mengalami gelombang pertama infeksi dengan cara yang sama meskipun pada waktu yang berbeda, strain baru virus telah mengubah cara berbagai daerah menderita gelombang pandemi lebih lanjut. 

Akhirnya pada Desember 2020, sejumlah negara mulai menyetujui vaksin dan memulai program vaksinasi. Banyak negara menggulirkan program vaksin mereka dengan sungguh-sungguh hingga Januari, meskipun kekhawatiran telah dikemukakan atas ketersediaan vaksin di negara berkembang.

Menurut data Universitas John Hopkins, dilansir di The Guardian, Jumat (29/1), negara yang terbanyak memvaksinasi warganya, setidaknya satu dosis, yakni Uni Emirat Arab (UEA) dengan 2.618.650 atau sekitar 29 persen dari jumlah penduduk. Israel yang telah memvaksinasi 2.849.425 atau sekitar 50 persen dari jumlah penduduk.

 

Kemudian disusul oleh Inggris yang telah memvaksinasi 7.447.199 atau 11,67 persen dari jumlah penduduk. AS tercatat telah memvaksinasi 20.687.970 warganya atau 7,45 persen dari jumlah penduduk. Sementara Indonesia baru memvaksinasi 368.318 warga atau sekitar 0,14 persen dari total jumlah penduduk.

Universitas Johns Hopkins juga menerbitkan data kasus dan kematian untuk sebagian besar negara di dunia (kecuali Korea Utara, yang mengklaim tidak memilikinya). Tetapi JHU mengakui bahwa mereka mengumpulkan data dari banyak sumber, beberapa di antaranya tidak selaras satu sama lain. Bahkan di mana pengumpulan tidak terlalu menimbulkan perdebatan, ada perbedaan yang signifikan dalam cara negara-negara melaksanakan tes, dan cara mereka melaporkan kasus dan kematian.

Misalnya Belgia, mengaitkan kematian dengan Covid-19 jika penyakit itu diduga penyebabnya, meskipun tidak melakukan tes virus corona.

Negara dengan jumlah kasus tertinggi adalah AS dengan 25.762.726 kasus, disusul oleh India dengan 10.720.048 kasus, Brasil dengan 9.058.687 kasus, Rusia 3.752.548 kasus dan Inggris 3.743.734 kasus. Indonesia masuk daftar 19 terbanyak, dengan 1.037.993 kasus, yang merupakan terbanyak di Asia Tenggara.

 

AS juga menduduki tingkat kematian tertinggi secara global, dengan 433.067 jiwa, disusul Brasil 221.547 jiwa, Meksiko 155.145 jiwa, India 154.010 jiwa dan Inggris 103.126 jiwa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler