Kosovo-Israel Resmikan Hubungan Diplomatik Secara Virtual
Kosovo menjadi negara ketiga yang membuka kedutaan di Yerusalem
REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Kosovo dan Israel secara resmi menjalin hubungan diplomatik melalui upacara yang dilakukan secara virtual pada Senin (1/2).
Hubungan diplomatik bilateral diresmikan dalam upacara virtual dan penandatanganan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Kosovo Meliza Haradinaj-Stublla dan mitranya dari Israel Gabriel Ashkenazi. Para menteri menandatangani perjanjian di kota Pristina dan Yerusalem, dan dokumen tersebut nantinya akan dipertukarkan.
Ashkenazi mengatakan dia menyetujui "permintaan resmi Kosovo untuk membuka kedutaan besar di Yerusalem".
"Hari ini kami sedang menulis sejarah, kami menjalin hubungan diplomatik antara Israel dan Kosovo. Ini pertama kalinya dalam sejarah hubungan diplomatik dibangun melalui aplikasi Zoom," kata Ashkenazi.
Sementara itu, Haradinaj-Stublla mengatakan Israel menjadi negara ke-117 yang mengakui Republik Kosovo sebagai negara merdeka dan berdaulat. Selain itu, Kosovo juga mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Upacara diakhiri dengan pembukaan sebuah plakat yang akan ditempatkan di pintu masuk kedutaan besar Kosovo di Yerusalem. Kosovo akan menjadi negara ketiga yang membuka kedutaan besar di Yerusalem setelah AS dan Guatemala.
Pembentukan hubungan antara Kosovo dan Israel didahului oleh kesepakatan normalisasi hubungan yang dicapai dalam beberapa bulan terakhir antara negara Yahudi dan empat negara Arab, Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan, dan Maroko.
Ines Demiri akan menjabat sebagai Duta Besar Kosovo untuk Israel.
Mantan Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan bahwa para pemimpin Serbia dan Kosovo, yang bertemu di Gedung Putih pada September 2020, mencapai kesepakatan untuk menormalisasi hubungan ekonomi antara kedua negara.
Pembentukan hubungan diplomatik dan kesepakatan untuk normalisasi hubungan ekonomi disepakati dalam pertemuan yang dipimpin oleh Mantan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih pada September 2020.