Turki akan Laporkan Islamofobia, Rasisme di Berbagai Negara
Menurut Menlu Turki, setiap orang telah mempelajari cara kerja sama dengan Turki
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu pada Senin (1/2) mengatakan Turki akan membuat laporan tentang tindakan Islamofobia dan rasisme di berbagai negara setiap tahun.
Berbicara di Kongres ke-7 Partai AK di Provinsi Antalya, Cavusoglu mengatakan bahwa hingga hari ini, Uni Eropa dan Amerika Serikat menerbitkan laporan tentang Turki dan negara lain, tetapi mulai sekarang, Turki juga akan membuat laporannya sendiri untuk kebaikan umat manusia.
Dia mengatakan Turki tidak lagi memainkan permainan dengan aturan orang lain dalam hal-hal yang menjadi perhatiannya sendiri.
“Diplomasi selalu menjadi prioritas kami, tapi kami juga mengajari mereka yang tidak percaya pada diplomasi untuk kembali ke meja perundingan,” ujar dia.
Mengenai sengketa maritim atas Mediterania Timur, dia mengatakan Turki mendukung pembagian yang adil, tetapi pihak Yunani telah menolak pendekatan ini meskipun Turki mempertaruhkan klaimnya di Mediterania.
"Semua orang telah mempelajari cara-cara kerja sama dengan Turki," ujar dia.
Cavusoglu mengingatkan bahwa pesan positif diberikan tentang Uni Eropa pada Desember dan bahwa peta jalan telah dibuat untuk mengembangkan hubungan dalam suasana yang positif.
Uluran tangan di tengah pandemi
Cavusoglu menekankan bahwa Turki telah menggunakan kekuatan keras dan lunaknya dalam diplomasi dan negara itu menjadi nomor satu di dunia dalam hal pemberian bantuan kemanusiaan.
Dia mencatat bahwa di tengah pandemi, Turki telah mengirimkan bantuan ke 156 negara.
“Turki adalah ketua bersama Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa dan PBB. Itu [Turki] adalah mediator yang dapat diandalkan tidak hanya di meja, tetapi juga di Somalia, Mali, Venezuela, di seluruh dunia. Saat ini, kami adalah satu dari lima negara yang mengibarkan benderanya di dunia dengan 248 perwakilan,” kata dia.