Luhut Sebut Pekan Depan Direksi LPI akan Terpilih
Dengan adanya LPI, ke depan Indonesia akan banyak mendapatkan peluang investasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, saat ini pemerintah masih dalam proses menilai dan menimbang nama nama yang akan mengisi kursi direksi Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Ia mengatakan, dalam pekan ini atau paling lambat pekan depan nama nama yang akan mengisi kursi direksi LPI akan segera dibuka ke publik.
"Jadi, saya harap pekan ini atau di pekan depan kita bisa mengumumkan siapa BODnya yang akan urus investasi di Indonesia. Kita percaya, mereka bisa mendapatkan yang terbaik untuk menjalankan organisasi ini," ujar Luhut pada Mandiri Investment Forum, Rabu (3/2).
Luhut menilai, dengan adanya LPI ini maka kedepan Indonesia akan banyak mendapatkan peluang investasi. Masuknya investor ke Indonesia ini dibuat agar bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dan membantu pergerakan sendi sendi ekonomi.
Ia mencontohkan, selama ini pertumbuhan ekonomi ditopang aktivitas UMKM. Apalagi selama pandemi ini, aktifitas industri kecil dan menengah menjadi penyelamat.
Hanya saja, memang selama ini kepedulian pemerintah terhadap UMKM ini masih belum maksimal. "Kita juga percaya bahwa tulang punggung dari ekonomi kita adalah UMKM tersebut. Kita bicara banyak sekali tentang UMKM tapi kita memberikan sangat sedikit perhatian terhadap mereka," tambah Luhut.
Saat ini, sudah ada tiga nama yang berada di meja Presiden. Tiga nama ini disinyalir akan menjadi kandidat kuat sebagai pentolan dari LPI ini.
Tiga nama tersebut adalah Ridha Wirakusumah, Tigor Siahaan dan Arif Budiman. Ridha adalah jebolan Bachelor dan MBA dari Ohio University. Dia menyabet gelar doktor dari City University of Hong Kong. Nama Ridha mulai mencuat saat ditunjuk menjadi dirut PT Bank Internasional Indonesia Tbk. pada 2009-2011.
Dia diberi mandat oleh Maybank Group asal Malaysia untuk bersih-bersih aset bermasalah selepas dibeli dari Temasek Group.
Selanjutnya, Ridha berkarir di KKR & Co. Inc pada 2011-2014. Dia kemudian kembali menjadi bankir dengan menjabat kursi dirut PT Bank Permata Tbk. sejak 2016 hingga sekarang.
Sedangkan, Tigor saat ini menjabat sebagai Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk. Dia diberi mandat oleh CIMB Group asal Malaysia pada 2015 hingga sekarang guna mendorong kinerja perusahaan yang sempat merosot.
Sebelum di CIMB Niaga, Tigor lama berkarir di Citibank. Dia orang Indonesia pertama yang menjabat sebagai Chief Country Officer Citibank Indonesia pada 2011-2015. Tigor juga pernah menjabatberkair di Ciitbank kantor New York pada 2000-2003.
Terakhir adalah Arif Budiman. Arief adalah jebolan Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Industri pada 1996. Arief tercatat sebagai TIm Pengkaji Pembentukan SWF dari unsur Kementerian BUMN.
Dia juga sempat menjabat sebagai direktur keuangan PT Pertamina (Persero) dan direktur utama PT Danareksa (Persero). Peraih gelar MBA dari Wharton School University of Pennsilvania ini juga pernah menjadi konsultan di Booz Allen & Hamilton untuk Asia dan Amerika dan Merryl Lynch.