Tim Formula 1 dan Pabrikan Sepakat Akhiri Pengembangan Mesin

Tim-tim Formula 1 dan pabrikan sepakat untuk mengakhiri pengembangan mesin

EPA-EFE/FIA/F1 HANDOUT
Pembalap Formula Satu (F1) dari tim Red Bull Max Verstappen saat beraksi di lintasan Sirkuit Yas Marina, Abu Dhabi.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim-tim Formula 1 dan pabrikan sepakat untuk mengakhiri pengembangan mesin setelah musim 2021 rampung.

Baca Juga


Honda memutuskan akan meninggalkan F1 di pengujung musim 2021 dan Red Bull sebelumnya mengatakan bahwa kelanjutan penggunaan mesin pabrikan Jepang itu akan bergantung dengan "pembekuan" mesin karena mereka tidak akan mampu melakukan pengembangan ke depannya. Mesin-mesin generasi baru F1 akan diperkenalkan pada 2025.

Reuters melansir bahwa FIA telah memuji kebulatan keputusan tersebut dalam pertemuan virtual komisi F1 sebagai "suatu perkembangan signifikan dalam olahraga tersebut" yang mencerminkan "kesatuan dan semangat kerja sama antara FIA, Formula 1 dan para tim."

F1 akan mengenalkan perubahan besar dalam sisi aerodinamika mobil tahun depan sebagai upaya memberi warga baru di olahraga yang telah didominasi oleh Mercedes sejak pemakaian mesin hybrid V6.

 

Red Bull bisa saja memilih beralih kembali ke mesin Renault namun tampaknya mereka kapok menggunakan power unit pabrikan Prancis tersebut yang dianggap tak tahan banting di musim-musim sebelumnya.

Sedangkan Honda telah menyatakan rencananya untuk tetap mengembangkan mesin mereka, yang telah memenangi tiga Grand Prix dari 17 balapan tahun lalu untuk Red Bull dan AlphaTauri, pada 2021.

FIA mengatakan power unit baru yang akan digunakan pada 2025 akan harus kuat, lebih ramah lingkungan, dan lebih murah agar menarik lebih banyak pabrikan ke olahraga itu.

Mesin baru itu juga akan menggunakan bahan bakar yang berkelanjutan.

 

Di waktu yang sama, FIA juga mengonfirmasi Portugal akan menempati slot kosong pada 2 Mei yang ditinggalkan oleh Vietnam untuk menjadi balapan seri ketiga musim ini.

Namun keputusan final masih tergantung kontrak dengan promotor setempat.

Sedangkan belum ada lampu hijau terkait rencana menggelar sprint race pada Sabtu, sebagai ganti babak kualifikasi, di sejumlah Grand Prix kendati para tim menyatakan dukungannya.

FIA menyatakan telah menugasi suatu kelompok kerja untuk mendesain rencana agar membuat akhir pekan balapan lebih menarik sebelum keputusan final diambil jelang start musim 2021.

Sementara itu jumlah ban yang dialokasikan untuk sesi tes dinaikkan dari 25 ke 30 pasang tahun ini atas permintaan Pirelli, sebelum F1 beralih ke ban 18 inci pada 2022.

 

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler