Tol Laut Turunkan Biaya Logistik Pangan

Evaluasi tol laut pada masa pandemi cukup positif.

Humas Ditjen Hubla
Sebanyak 16 kontainer berisi beras diangkut dengan kapal Tol Laut dari Merauke ke Surabaya.
Rep: Rahayu Subekti Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski di tengah pandemi Covid-19, pemerintah tetap mengupayakan peningkatan kinerja logistik, khususnya melalui transportasi laut. Program tol laut bahkan disebut berhasil menurunkan biaya logistik pangan.

Asisten Deputi Moneter dan Sektor Eksternal Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, program tol laut merupakan program yang sangat efisien sebagai sarana distribusi pangan ke seluruh wilayah di Indonesia. Sistem logistik tersebut masuk dalam cakupan kebijakan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) ke depan.

"Tol laut sangat efektif karena secara rutin dan terjadwal menjangkau dan mendistribusikan logistik ke daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP)," ungkap Ferry dalam webinar Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) bertajuk Strategi Transportasi Laut dalam Meningkatkan Kinerja Logistik pada Masa Pandemi, baru-baru ini.

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi mengungkapkan, evaluasi tol laut pada masa pandemi cukup positif. Antoni menjelaskan, beberapa evaluasi tersebut antara lain program tol laut berdampak pada penurunan tingkat harga barang kebutuhan pokok dengan variasi sebesar 3,1 persen. 

"Pogram tol laut juga berdampak pada penurunan disparitas harga barang kebutuhan pokok antara kawasan barat dan timur Indonesia dengan variasi sebesar 14,1 persen," kata Antoni. 

Selain itu, tol laut juga telah memberikan dampak positif bagi penurunan biaya logistik dalam pendistribusian barang kebutuhan pokok. Penurunan biaya logistik sebesar 5,5 persen dari rata-rata nasional.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler