Pembeli ORI019 Didominasi Ibu Rumah Tangga

Berdasarkan profesi, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI019.

Republika/Wihdan Hidayat
Petugas bank melayani nasabah calon pembeli Obligasi Ritel Indonesia (ORI).
Rep: Novita Intan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total nilai pemesanan pembelian obligasi negara ritel seri ORI019 yang diraup pemerintah sebesar Rp 26 triliun. Penerbitan ORI019 memecahkan rekor penerbitan SBN ritel secara online, baik dari sisi nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru yang didominasi oleh generasi milenial.

Baca Juga


Dirjen PPR Luky Alfirman mengatakan berdasarkan profile investor, generasi milenial mendominasi investor ORI019 dengan porsi sebesar 37,5 persen, namun secara nominal masih didominasi oleh generasi Baby Boomers (38,6 persen). 

“Jika berdasarkan profesi, jumlah investor ORI019 didominasi pegawai swasta sebesar 33,8 persen. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta masih mendominasi pemesanan ORI 019 (46,6 persen),” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (22/2).

Selanjutnya, kata Luky, berdasarkan gender untuk jumlah investor ORI 019 didominasi investor perempuan (58 persen). Apabila ditilik berdasarkan profesi investor, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI019. 

“Dengan posisi ibu rumah tangga ini konsisten pada tiga penerbitan ORI terakhir dan terdapat 1.925 investor yang melakukan pemesanan dengan nominal Rp 1 juta,” ucapnya.

Menurutnya sejak penerapan Single Investor Identification (SID) terdapat 26.463 investor yang membeli SUN Ritel lebih dari satu kali (repeating investors), atau sebanyak 54,3 persen dari total jumlah investor ORI019, dengan nominal pemesanan sebesar Rp16,49 triliun.

“Dari jumlah tersebut, sebanyak 42 investor bahkan tidak pernah absen membeli SUN Ritel termasuk ORI019,” ucapnya.

Luky menyatakan dana hasil penjualan ORI019 akan dipergunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2020, termasuk untuk program penanggulangan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PEN).

 

ORI019 merupakan seri surat berharga negara (SBN) ritel pertama yang diterbitkan pada awal tahun dan diterbitkan dengan kupon terendah sepanjang penerbitan SBN ritel tradable. Walaupun tidak ada ORI yang jatuh tempo pada awal tahun, animo masyarakat sangat tinggi untuk berinvestasi pada ORI019.

Sementara Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan menambahkan minat masyarakat membeli ORI019 tetap tinggi. Pemerintah menambah kuota selama masa penawaran ORI019 untuk memenuhi permintaan, padahal kupon yang ditawarkan hanya 5,57 persen, terendah sepanjang penerbitan SBN ritel tradable.

“Penjualan ORI yang meningkat ini juga disebabkan adanya dukungan berupa kampanye dan kegiatan edukasi kepada masyarakat tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi pada SBN ritel,” ucapnya.

Kepala Seksi Pendalaman Pasar dan Perluasan Basis Investor Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Antonius Dyan mengatakan hasil penjualan ORI019 sebesar Rp 26 triliun sangat memuaskan karena biasanya diterbitkan pada semester kedua. Namun pada tahun ini diterbitkan pada awal tahun yang dilatarbelakangi oleh berbagai pertimbangan.

“Pertimbangan penerbitan ORI019 pada awal tahun dilandasi oleh adanya kebutuhan pembiayaan APBN untuk mengatasi pandemi yang masih berlangsung serta kondisi masyarakat yang pada akhir tahun lalu masih menahan belanja,” ucapnya.

Tak hanya itu, menurutnya, masyarakat cenderung menyusun strategi keuangan pada awal tahun termasuk dalam berinvestasi juga menjadi salah satu peluang besar untuk ORI019 dapat diterbitkan pada awal tahun.

“Januari effect juga masih ada ditambah belanja yang belum dibelanjakan. Kita masuk pada Januari siapa tahu uang yang belum dibelanjakan pada akhir tahun sama strategi ingin investasi sepanjang tahun ini diatur pada Januari,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler